Jakarta, Obsessionnews.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengizinkan Pertamina untuk mengekspor solar dari hasil produksi fasilitas minyak (kilang) miliknya yang tidak terserap dalam negeri.
Menangggapi hal itu, Pertamina akan mengekspor solar hasil kilang, jika stoknya sudah lebih dari 30 hari dan kebutuhan dalam negeri terpenuhi.
“Kita jagain itu kalau terjadi excess (kelebihan), jadi minta izin dulu kan, suatu saat lalu ada excess solar itu bisa cepet,” kata Direktur Pemasaran Pertamina M Iskandar, Senin (11/9/2017).
Untuk itu, Pertamina akan melakukan ekspor jika stoknya sudah berada di level 30 hari, karena stok solar sesuai dengan kebutuhan dalam negeri berada di level 19 hari.
”Kalau kita sih stok operasi di level 19 hari, paling bentuknya itu 30 hari sudah penuh,” tuturnya.
Saat ini gejala kelebihan pasokan sudah mulai terlihat, dengan posisi stok solar sudah mencapai 26 hari. Hal tersebut telah terjadi sejak 3 bulan lalu.
”Sekarang udah posisi full kapasitas sekitar 26 hari kita khawatir kalau ada lebih. Volumenya kalau seharinya kurang lebih solar itu 70 ribu kiloliter kali 26 hari,” paparnya.
Sebelumnya Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan, Pertamina memang pernah meminta izin untuk menjual Solar keluar negeri. Alasannya, ada Solar hasil produksi kilang dalam negeri yang tidak terserap.
“Pertamina memang pernah mengajukan izin ekspor ke Kementerian ESDM kalau kebutuhan di dalam negeri sudah terpenuhi dan masih ada kelebihan,” tutur Ego.
Pertamina telah diizinkan menjual Solar ke luar negeri, dengan syarat tempat penyimpanan di dalam sudah penuh dan kebutuhan di dalam negeri sudah terpenuhi. Namun sampai saat ini dia belum mendapat kabar dari Pertamina terkait kelebihan pasokan Solar dari kilangnya. (Iqbal)
