Jakarta, Obsessionnews – Himpunan Masyarakat Peduli (HMP) Indonesia, organisasi kemasyarakatan (ormas) besutan Hutomo Mandala Putra atau biasa disapa Tommy Soeharto, saat ini gencar melakukan program-program ekonomi kerakyatan. Tokoh-tokoh HMPI terjun langsung ke lapangan untuk menemui petani dan nelayan yang membutuhkan perhatian khusus. (Baca: Tommy Soeharto Tokoh Berpengaruh di Indonesia 2015)
Dalam sebulan terakhir HMP Indonesia melakukan sinergi program ekonomi kerakyatan di beberapa daerah di Jawa Barat, antara lain di Sukabumi, Bogor, Indramayu, dan Cirebon. Dalam program yang diberi nama rest area ekonomi kerakyatan tersebut HMP Indonesia bekerja sama dengan petani memanfaatkan lahan tidur milik petani untuk diproduktifkan. (Baca: Tommy Soeharto Deklarasikan HMPI)
Minggu (23/8/2015) HMP Indonesia melakukan kontrak kemitraan dengan Kelompok Tani dan Nelayan Desa Patrol Sumuradem, Kabupaten Indramayu, untuk bisa menjadi demplot, yakni percontohan perbandingan hasil uji coba dengan program pupuk murah HMP Indonesia.
“Program demplot ini untuk mengintroduksikan inovasi teknologi yang tepat dan efisien, serta menyosialisasikan hasilnya. Selain itu juga sebagai pendukung salah satu program unggulan Kementerian Pertanian, yaitu Program Pengembangan Kawasan Pangan/Hortikultura,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Pimpinan Nasional (MPN) HMP Indonesia Tri Joko Susilo dalam siaran pers yang diterima obsessionnews.com, Selasa (25/8) siang.
Tri berharap demplot tanaman jenis padi ini berdampak terhadap peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani, serta penyuluh dan pelaku bisnis dalam mengadopsi teknologi budidaya tanaman. “Sehingga ke depannya diharapkan produktivitas tanaman khususnya padi di Indramayu dapat meningkat,” tuturnya.
Indramayu menjadi tuan rumah dalam uji coba ini. Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Indramayu Bambang S akan membuka jalan ke Dinas Pertanian dan Peternakan Indamayu untuk bisa bersinergis dengan HMP Indonesia melalui subsidi pupuk bio intra yang ditawarkan HMP Indonesia.
“Di Indramayu terdapat 31 kecamatan dan 313 desa. Mayoritas masyarakatnya adalah petani. Para petani sangat membutuhkan pupuk. Saat ini pupuk sangat mahal harganya dan langka di pasaran,” kata Bambang.
Muhaimin, salah seorang petani yang ikut dalam pertemuan tersebut, berharap Tommy Soeharto dapat hadir di Indramayu pada saat panen awal tahun 2016. (Arif RH)