Surat Pembaca:
UNTUK PENCERAHAN
Dalam sistem negara demokrasi semua memiliki hak yang sama dalam bernegara, tidak dikenal mau suku apa, agama apa, etnik apa, semua punya hak yang sama untuk dipilih dan memilih.
Karena itu sangat tercela dan tabuh seorang politisi dalam berpolitik membawa isu agama dan etnik ataupun suku.
Pertanyaan nya ialah dalam pesta demokrasi DKI Jakarta, siapa yang melontarkan isu dan membawa isu agama?
Ahok mengomentari Surat Al Maida yang didalam Alquran, apa Ahok menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi?
Jawab: Tidak, tidak… Baru kali ini saya berbicara tentang agama tetapi itu juga dalam seruan moral bukan politis.
Seruan moral untuk mengatakan sebuah fakta dan kejujuran tentang sosok seorang KH Ma’ruf Amin seorang tokoh muslim di daerah tempat saya tinggal dan dibesarkan, Saya saksi hidup betapa beliau berhati mulia dan santun serta baik hati dalam menolong manusia yang sedang membutuhkan pertolongan dan perlindungan tanpa melihat latar belakang etnik dan agama.
Ahok sudah bersikap tidak hormat dan sopan. Ingat Ahok bukan orang Jakarta, jadi seenak jidatnya dia ngomong.
Saya minta dengan hormat warga Jakarta “Jangan Pilih Ahok”.
Saya minta dengan hormat Saudara-saudara di daerah yang punya kerabat, teman dan handai taulan berwarga DKI Jakarta, untuk meyerukan “Tidak Pilih Ahok!”
FX Arief Poyuono
Warga Keturunan beragama Katholik
(Sejak tahun 1974 sampai 2001 tinggal dan besar di Tanjung Priuk)
