‘Nggak Boleh Lagi Ahok Jadi Gubernur’

Jakarta, Obsessionnews – Tidak semua warga beretnis Tiongkok mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok. Salah seorang di antaranya adalah Lieus Sungkharisma. Lieus tergabung dalam gerakan #LawanAhok. Agenda utama #LawanAhok menjegal langkah Ahok maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. (Baca: Ratna Sarumpaet Nilai Ahok Sombong) Lieus dan para aktivis anti Ahok akan membuat membuat posko #LawanAhok di setiap pelosok ibu kota. Lieus akan aktif berkampanye agar Ahok tidak bisa bertarung dalam Pilkada 2017. (Baca: Foto Gerakan Lawan Ahok) “Nggak boleh lagi Ahok jadi gubernur. Saya akan kampanyekan gerakan melawan Ahok sampai ke pelosok-pelosok Jakarta," katanya di Markas Pergerakan, Jalan Tebet Timur Dalam Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (5/9/2015). Sebelumnya Lieus merasa bangga ketika masa awal kepemimpinan Ahok. Namun ketika akhir-akhir ini Ahok sering kali membuat pernyataan yang kasar dan menimbulkan kekhawatiran bagi etnis Tiongkok, hilang simpati Lieus pada Ahok. “Kalau seperti ini terus, Ahok cukup sampai 2017 saja,” kata Lieus. Gerakan #LawanAhok dimotori oleh aktivis perempuan Ratna Sarumpaet. Ratna sendiri pendukung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2012. Namun kemudian Ratna menyesal setelah melihat sepak terjang Ahok yang dinilainya merugikan rakyat, salah satunya adalah penggusuran pemukiman warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Agustus 2015. Ahok akan maju lagi dalam Pilkada 2017 melalui jalur independen. Salah satu persyaratannya adalah ia harus mengantongi sejuta kartu tanda penduduk (KTP). Para pendukungnya yang tergabung dalam komunitas Teman Ahok bergerilya mengumpulkan KTP sejak pertengahan Juni 2015. Mereka mendirikan posko Teman Ahok di tiap-tiap kelurahan dan mal. Selain itu Teman Ahok juga aktif menggalang dukungan melalui media sosial, video, dan lain sebagainya. (Baca: Zaskia Adya Mecca Dukung Sejuta KTP Untuk Ahok) Hingga Selasa (8/9/2015) Teman Ahok telah mengumpulkan 163.868 KTP. Ditargetkan pada Juni 2016 terkumpul sejuta KTP. (Arif RH)