Jakarta, Obsessionnews.com – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD baru tiba di kantornya di Yogyakarta usai mengikuti kegiatan Munas KAHMI di Medan. Kedatangan Mahfud langsung diburu wartawan untuk menanyakan perihal kasus korupsi e-KTP yang menjerat Ketua DPR Setya Novanto.
Awak media, kata Mahfud, banyak yang menanyakan pendapatnya tentang keharusan Setya Novanto mundur dari jabatannya baik sebagai Ketua DPR maupun sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Menurut Mahfud seorang pejabat yang terlibat kasus hukum maka ia harus mundur, utamanya Setya Novanto sebagai Ketua DPR.
“Bgt masuk kantor di Yogya, langsung diserbu dan ditanya wartawan: Apakah Setnov hrs mundur dari Ketum Golkar dan Ketua DPR? Kalau soal ketum Golkar itu urusan Golkar sendiri, Golkar mau bubar jg silahkan. tapi kalau soal Ketua DPR, sbg rakyat sy ingin DPR tdk lg dipimpin Setnov,” ujar Mahfud, melalui akun Twitternya @mohmahfudmd, Senin (20/11/2017).
KPK memburu Novanto setelah yang bersangkutan berkali-kali tak memenuhi panggilan KPK, baik sebagai saksi maupun tersangka kasus korupsi proyek e-KTP. Perburuan Setya Novanto berakhir dengan kejadian kecelakaan yang menimpa dirinya. Hingga akhirnya setelah melakukan perawatan medis di RSCM, Setya Novanto akhirnya ditahan KPK.
Dalam kasus ini, Novanto bersama sejumlah pihak diduga menguntungkan diri sendiri, orang lain, atau korporasi. Novanto juga diduga menyalahgunakan kewenangan dan jabatan saat menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar. Akibat perbuatannya bersama sejumlah pihak tersebut negara diduga dirugikan Rp 2,3 triliun pada proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut. (Albar)
