Jakarta, Obsessionnews – Wacana pemanfaatan thorium sebagai sumber energi alternatif bagi pembangkit listrik menghangat lagi. Masyarakat, lebih suka menyebutnya sebagai pembangkit listrik tenaga thorium (PLTT).
Thorium sendiri, termasuk unsur radioaktif alam layaknya uranium. Sedangkan kandungannya, memiliki nomor atom 90 dan massa atom 232. Lebih spesifik lagi, uranium adalah unsur yang bersifat fissil atau dapat membelah diri setelah bereaksi nuklir dan thorium bersifat fertil atau membiak dan tak dapat membelah diri.
“Yang jelas thorium harus dibakar dulu baru menghasilkan uranium. Baru bisa menghasilkan panas yang cukup untuk PLTN,” kata Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot Sulistio Wisnubroto di Jakarta, Kamis (4/1).
Berbicara soal persediaan thorium di Indonesia, mencapai 210 ribu ton sampai 280 ribu ton dan tersebar di kawasan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah serta Sulawesi Barat yang terdapat unsur tanah jarang.
Namun, melihat potensi yang dimiliki thorium, hingga saat ini belum ada yang menerapkan PLTT secara penuh. Sebab thorium tak pernah bisa berdiri sendiri tanpa uranium.
“Dia tidak siap pakai dan membutuhkan uranium sebagai pemancing,” sebut Djarot. (Mahbub Junaidi)
