Jakarta, Obsessionnews.com – Mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono mengatakan, bila Gunung Agung meletus kekuatannya bisa lebih besar daripada Gunung Merapi, tapi bisa juga lebih kecil. Ia belum bisa memastikan.
‘Ya bisa saja lebih besar dari Merapi, dan bisa pula tidak atau bisa lebih kecil. Letusan Merapi saja kan tiba-tiba lebih besar dari letusan-letusan dia yang lalu-lalu,” ujarnya saat dihubungi, Senin (25/9/2017).
Gunung Agung pernah punya sejarah meletus pada tahun 1963. Dampak atau kekuatan dari letusan itu sangat besar 10 kali dari letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 lalu. Surono mengatakan kali ini semua kemungkinan bisa terjadi. Ia bisa dilakukan oleh pemerintah adalah memerintahkan masyarakat untuk waspada.
“Ya kalau seandainya Gunung Agung meletus dan letusannya seperti sebelumnya, mereka yang mengungsi 9 kilometer atau maksimum 12 kilometer dari gunung ya aman. Jadi kalau sudah mengungsi sesuai rekomendasi ya aman lah,” jelasnya.
Diketahui dalam satu pekan ini aktivitas kegempaan meningkat dan gempa vulkanik dangkal cenderung naik. Status awas Gunung Agung masih awas tak berubah walau sempat mengalami penurunan aktivitas kegempaan.
Periode 00.00-06.00 WITA Senin 25 September 2017, Gunung Agung memproduksi gempa vulkanik A sebanyak 125 kali, gempa vulkanik B sebanyak 102 kali dan tektonik lokal sebanyak 14 kali.
Pada periode yang sama tanggal 24 September 2017, terjadi 178 kali gempa Vulkanik A, 109 kali gempa Vulkanik B dan 13 gempa tektonik lokal.
Dalam kurun waktu 24 jam pada tanggal 24 September, gempa Vulkanik A terjadi sebanyak 571 kali, Vulkanik B sebanyak 459 kali dan gempa tektonik lokal sebanyak 67 kali.
Pada tanggal 24 September 2017 selama 24 jam tercatat 10 kali gempa terasa dengan skala I-IV dalam radius 12 KM dari puncak gunung menuju pos pengamatan Gunung Agung.
Berita tentang aktivitas Gunung Agung menjadi trending topic di mesin pencarian Google. Pantauan Obsessionnews.com di mesin Google Trends wilayah Indonesia Senin (25/9) hingga pukul 14.28 WIB berita tersebut dicari lebih dari 50.000 kali. (Albar)
