Obsessionnews.com – Kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud membumbungkan harapan besar dari pemerintah dan rakyat Indonesia. Tak hanya diharapkan dapat meningkatkan hubungan politik, tapi juga hubungan komersial antara Arab Saudi dan Indonesia.
“Pertukaran informasi Arab Saudi dan Indonesia demi mempelajari lebih lanjut langkah-langkah praktis dan hukum yang diikuti masing-masing negara, merupakan hal yang sangat penting,” ujar Konsulat Jenderal Indonesia di Jeddah, Muhammad Saripudin, seperti dilansir Saudi Gazette, Kamis (2/3/2017).
Saripundin mengatakan, ada banyak sektor yang terbuka bagi investor Arab Saudi di Indonesia, seperti pertambangan, gas, infrastruktur, pariwisata, perumahan dan perdagangan. Bahkan, kedua negara telah menandatangani nota kesepahaman di bidang pertambangan senilai enam miliar dolar.
Namun, Indonesia juga diharapkan turut bergabung ke pasar Arab Saudi karena sekarang investor asing diizinkan berinvestasi tanpa perlu mitra lokal. Kendala utama, kurangnya informasi tentang Arab Saudi yang dilihat cuma sebagai pusat ibadah tanpa melihat potensi bisnis.
“Indonesia menawarkan peluang pariwisata halal yang berbeda dari Saudi. Kedua negara dapat berkolaborasi di sektor pariwisata untuk mencapai tujuan Visi Saudi 2030, dengan membantu sektor perhotelan dan mengidentifikasi tujuan wisata,” katanya.
Saripudin menambahkan, masih ada kendala di sektor haji meski kuota haji sudah dikembalikan dari 168 ribu ke 221 ribu. Masalah tersebut antara lain soal sulitnya memperoleh izin haji membuat daftar tunggu bisa sampai 30 tahun, sehingga membuat banyak orang Indonesia memilih umrah. (Fath)
