Jakarta, Obsessionnews.com – Selain Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab, tokoh reformasi Amien Rais juga punya andil cukup besar mendorong Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diadili dalam kasus penodaan agama Islam. Dalam sidang ke-22, Selasa (9/5/2017), Pengadilan Negeri Jakarta Utara menyatakan Ahok terbukti bersalah melakukan penodaan agama tentang Alquran Surat Al Maidah 51, dan memvonis Ahok dua tahun penjara. Sebelumnya Ahok kalah dalam Pilkada DKI yang digelar pada Rabu, 19 April 2017.
Meski Ahok telah menghuni hotel prodeo, Amien tak berhenti bermanuver. Politisi senior PAN dan mantan Ketua MPR ini menuntut Ahok harus diadili dalam dugaan kasus korupsi Rumah Sakit Sumber Waras dan kasus-kasus dugaan korupsi lainnya. Amien mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinilainya menghentikan kasus dugaan korupsi RS Sumber Waras.
Desakan Amien agar Ahok diadili dalam dugaan kasus korupsi tersebut diungkapkannya dalam kata pengantar buku buku Usut Tuntas Dugaan Korupsi Ahok, Menuntut Keadilan untuk Rakyat. Buku yang ditulis oleh Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara ini dan diluncurkan di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (23/5/2017).
“Buku ini berisi sejumlah kasus korupsi dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai aktor utamanya. Saya sepakat 100 persen dengan gagasan buku ini, bahwa memang benar terdapat dugaan tindakan korupsi yang dilakukan Ahok, dan untuk itu yang bersangkutan harus segera diadili. Berdasarkan Undang-Undang Tipikor, diyakini telah terjadi tindakan memperkaya diri sendiri, dan menguntungkan diri sendiri atau orang lain dan merugikan suatu bangsa, yang dilakukan Ahok,” tulis Amien dalam kata pengantar buku tersebut.
Lebih lanjut Amien mengungkapkan, sejak semula dia memang meyakini bahwa Ahok diduga terlibat dalam berbagai tindak KKN. Setelah membaca uraian berbagai dugaan korupsi Ahoik dalam buku ini keyakinannya semakin mantap. Namun, Amien menjadi prihatin melihat begitu banyaknya orang yang terbius dan mengidolakan Ahok. Amien yakin kondisi ini terjadi karena ketidaktahuan atau tertipu oleh gerakan masif pencitraan yang didukung oleh dana hampir tanpa batas dari para taipan.
Oleh sebab itu, tulis Amien, rakyat perlu disadarkan dan sekaligus diajak untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintah dan lembaga-lembaga penegak hukum yang selama ini selalu melindungi Ahok dari jerat hukum.
“Saya menghimbau agar kita menggugat berbagai kasus dugaan korupsi secara massif, sistemik dan berkelanjutan, sama seperti yang telah dilakukan saat menuntut kasus penistaan agama. Aparat dan lembaga-lembaga terkait harus dituntut untuk aktif mengusut tuntas dugaan korupsi tersebut. Salah satu yang sangat mendesak untuk memeroses Ahok adalah KPK, yang awalnya meminta BPK melakukan audit investigatif atas kasus lahan RS Sumber Waras. Setelah hasil audit diterima, mengapa justru KPK pula yang mencari-cari berbagai dalih untuk menghentikan kasus? Ada apa dengan KPK? Apakah pimpinan dan jajaran birokrasi KPK telah berubah menjadi anggota oligarki kekuasaan?” tulisnya.
Belum ada tanda-tanda KPK menindaklanjuti tuntutan Amien tersebut. Delapan hari setelah peluncuran buku Usut Tuntas Dugaan Korupsi Ahok, giliran Amien yang diterjang badai. Nama mantan Ketua Umum PAN itu disebut dalam persidangan terhadap terdakwa mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Menurut jaksa, berdasarkan fakta persidangan, Amien Rais menerima enam kali pemberian uang yang jumlah totalnya sebesar Rp 600 juta. Uang tersebut berasal dari keuntungan perusahaan swasta yang ditunjuk langsung oleh Siti Fadilah untuk menangani proyek pengadaan alat kesehatan di Kementerian Kesehatan. (Sumber)
Apakah gara-gara menuntut Ahok diadili dalam kasus dugaan korupsi itu Amien ‘digebuk’ oleh KPK? (arh)
Baca Juga:
Ahok Harus Segera Diadili dalam Dugaan Korupsi RS Sumber Waras
Amien Rais Duga Ahok Lakukan Korupsi
