Subang, Obsessionnews – Menjelang Kongres Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang akan berlangsung di Bali 9-12 April 2015 mendatang, PDI-P tetap solid memilih Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum PDI Perjuangan periode 2015-2020. Hal ini sesuai dengan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke IV di Semarang September 2014 lalu.
Hal tersebut ditegaskan Wakil Ketua DPC PDI-P Kabupaten Subang, Beni Rudiono, saat ditanya mengenai kelayakan antara Megawati dan Joko Widodo sebagai Ketua Umum PDI-P.
Menurut Beni, PDI-P pada Kongres nanti tidak lagi memilih ketua umum karena sudah diaklamasikan pada Rakernas di Semarang bahwa memilih kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum. “Nanti di KIongres hanya mengesahkan saja,” ujarnya kepada Obsession News di sela-sela kegiatan Sepeda Santai Subang di Halaman Kantor DPRD Subang, Selasa (24/3/2015).
Pasalnya, jelas dia, figur Megawati menjadi perekat solidnya PDI-P dan Jokowi sudah berkomitmen tidak memegang jabatan Partai termasuk jajarannya.
Bagaimana dengan anggapan tidak adanya regenerasi kepemimpinan di PDI-Perjuangan? Beni menjawab, di dalam PDI-P sudah berkomitmen dengan 3 pilar yaitu pilar pertama, ada sebagian partai yang bekerja di lembaga legislative. Kedua, sebagian kader yang bekerja di lembaga eksekutif dan ketiga, sebagian lagi concern mengurus partai. “Itu kita sudah bagi-bagi tugas,” ujarnya.
Tugas Megawati, lanjut Beni, berada pada kekuasaan struktural partai. “Karena Ibu (Megawati) ingin concern pada partainya supaya partai lebih solid, lebih baik dan lebih bermanfaat untuk kepentingan masyarakat,” terangnya.
Mengenai kemungkinan adanya regenerasi atau pergantian Ketua Umum Partai, Beni menjamin hal itu tidak akan terjadi. “Di PDI Perjuangan dari kader manapun tidak ada yang menginginkan menjadi Ketua Umum. Saya jamin itu,” tegasnya.
Kalau pun ada, lanjut Beni, itu pun hembusan dari kelompok luar yang mencoba memecah-mecah. (Teddy Widara)
