Jakarta, Obsessionnewas.com – Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengecam keras segala upaya yang dilakukan Israel terhadap situs Masjid Al Aqsa, Palestina, yang merupakan situs yang dilindungi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan milik umat Islam dunia.
Kharis mengungkapkan hal itu saat menemui perwakilan dari berbagai elemen aksi pemuda Islam terkait krisis Al Aqsa di Gedung DPR, Kamis (27/7/2017).
“Sebagai Ketua Komisi I DPR RI yang berkaitan dengan luar negeri, pertahanan, komunikasi dan informatika serta intelejen, adalah sudah menjadi kewajiban kami menyerap dan menerima aspirasi dari rekan-rekan Aliansi Pemuda Islam,” kata Kharis.
Politisi PKS ini menjelaskan ada beberapa poin terkait Al Aqsa. Ia melihat Al Aqsha sebagai masjid suci umat Islam dan warisan budaya internasional berdasarkan resolusi UNESCO. Oleh karenanya, Al Aqsa berhak dilindungi dari teror zionis Israel.
Menurutnya, karena berstatus sebagai warisan budaya internasional, maka Al Aqsa dan Al-Baldah Al Qodimah (kota lama) tidak layak ditetapkan sebagai kawasan militer. Apalagi dijadikan tempat penganiayaan penjaga masjid, perampasan telepon, dan pengusiran jamaah sholat dari Al Aqsa.
“ Kawasan ini berhak untuk selalu terbuka, tidak ditutup pintu-pintu masjidnya,” tegasnya.
Kharis melihat praktik Israel sejak 14 Juli 2017 sebagai kebiadaban kesekian kali Israel yang melarang sholat Jumat di Masjid Al-Aqsha untuk pertama kalinya sejak setengah abad tentara Yahudi menguasai Masjid Al Aqsa tahun 1967.
Ia meminta Pemerintah RI dapat mendesak Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk menggelar sidang istimewa bersatu selamatkan Masjid Al Aqsa dari aksi teror Israel. Serta menghapus sepenuhnya praktik penjagaan berlebihan di komplek Al Aqsa, seperti detektor logam, CCTV dan penjagaan tentara Israel yang disertai perilaku represif.
”Ada kalanya harus diplomasi. Namun memasuki musim dingin mendatang sekiranya kita juga harus terus mengulurkan tangan untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina,” kata Kharis.
Kharis meminta Pemerintah RI mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB secara aklamasi menyusun resolusi untuk menyelamatkan Al Aqsa termasuk melindunginya.
“Kali ini dibutuhkan resolusi yang dapat dieksekusi, bukan resolusi yang lemah dan seperti sebelum-sebelumnya yang dapat begitu saja tidak dihormati Israel,” tutup Kharis. (arh)
