Selasa, 23 April 24

Kapolri Ancam Tangkap Perusuh Pilkada

Kapolri Ancam Tangkap Perusuh Pilkada
* Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kompleks Istana, Jakarta.

Jakarta, Obsessionnews.com – Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengingatkan semua pihak untuk menjaga pilkada serentak putaran kedua khususnya yang berlangsung di Ibu Kota Jakarta supaya berjalan dengan aman dan damai. Untuk itu, Tito menolak adanya mobilisasi massa dari luar Jakarta karena hal itu akan berpotensi menimbulkan situasi keamanan yang tidak kondusif.

“Saya pikir tidak perlu untuk ada pengerahan massa sampai ke Jakarta karena mekanisme pemilu sudah ada apalagi di Jakarta ini, ada Bawaslu, ada saksi-saksi kemudian ada pengamat independen, ada media semua ada,” ujar Tito di Istana, Jakarta, Senin (17/4/2017).

Polri kata Tito tidak akan segan-segan mengamankan sampai ada pengerahan massa apalagi disertai dengan melakukan kekerasan, indimidasi, tindak pidana, maupun membawa senjata tajam. Polri akan melakukan rajia di beberapa titik menuju Jakarta.

“Polri sekali lagi dengan diskresinya dapat melakukan penegakan hukum bahkan dalam bahasa yang lebih tegas kita dapat amankan yang bersangkutan, paling tidak 24 jam, apalagi kalau sampai ada yang melakukan kekerasan pidana, bawa senjata tajam, intimidasi itu semua ada pidananya kita bisa melakukan tindakan hukum ke mereka,” tegas Tito.

Tito telah menginstruksikan kepada Kapolda Jawa Barat, dan Kapolda di wilayah Sumatera untuk mengeluarkan maklumat bersama KPUD dan Panwaslu setempat yang pada intinya melarang pengerahan massa. Menurut dia negara menjamin kebebasan dan kerahasiaan sebagai hak politik bagi setiap warga negara.

“Maka seluruh kapolda saya perintahkan kalau ada pengerahan massa untuk tujuan politik maka saya perintahkan ke mereka untuk mengecek, melakukan pemeriksaan tujuannya apa, termasuk pemeriksaan senjata tajam dan lain-lain,” kata dia.

Untuk mengamankan Pilkada Serentak putaran kedua ini, sebanyak 65 ribu aparat keamanan dikerahkan. Terdiri dari 20 ribu dari kepolisian, 15 ribu dari TNI dan sisanya dari Linmas Kemendagri, pemda, ormas, serta LSM.

“Masyarakat kita harapkan dengan kekuatan sebesar ini, lebih besar dari pengamanan sebelumnya insya Allah Jakarta akan aman dan kita menjamin masyarakat Jakarta untuk bebas sekali lagi memilih menurut pilihan masing-masing,” tukas Tito. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.