Jumat, 19 April 24

Jokowi: Jangan Paksakan Polri Jadikan Ahok ‘Tersangka’

Jokowi: Jangan Paksakan Polri Jadikan Ahok ‘Tersangka’
* Presiden Jokowi menghdiri acara Silatnas Ulama Rakyat di kawasan Ancol, Jakarta, Sabtu (12/11/2016).

Jakarta, Obsessionnews.com – Presiden Jokowi mengingatkan semua pihak agar tidak perlu memaksakan aparat kepolisian untuk menetapkan Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai tersangka. Masyarakat diminta sabar menunggu karena proses hukum Ahok tengah berjalan.

Kasus hukum Ahok yang di ambang ketidakpastian membuat masyarakat terus mendesat kepolisian. Namun, Presiden Jokowi mengatakan kasus Ahok saat ini tengah berproses, Polri belum menentukan ada atau tidaknya bukti Ahok dapat dijadikan sebagai tersangka.

Menurut Presiden, Polri dalam menangani sebuah perkara hukum tidak bisa berdasarkan desakan masyarakat, namun harus lebih pada pemenuhan alat bukti yang ada. Sementara proses permintaan keterangan baik dari para saksi mapun ahli sudah dilakukan.

“Jadi mari kita tunggu nanti hasil proses hukum itu seperti apa, jangan aparat hukum kita paksa-paksa. Itu sudah ada aturan dan ketentuan hukumnya,” ujar Jokowi dalam acara Silatnas Ulama Rakyat di kawasan Ancol, Jakarta, Sabtu (12/11/2016).

Dalam berbagai kesempatan Presiden Jokowi selalu menegaskan tidak mengintervensi kasus Ahok di kepolisian. Presiden menyerahkan kepada proses hukum yang ada. Sikap tegas itu disampaikan untuk meyakini masyarakat bahwa kasus Ahok akan diproses secara adil dan transparan.

“Terakhir saya ingin sampaikan masalah berkaitan dengan Jakarata, sudah saya sampaikan, saya tidak mau mengintervensi masalah hukum (Ahok),” tegasnya.

Gelombang protes terhadap presiden dan juga kepolisian terus mengemuka baik melalui media massa maupun media sosial. Hingga membuat presiden merasa bahwa gelombang protes itu sudah mengarah muatan politik.

“Serahkan saja ke proses hukum. Ini kan sudah diproses, sebelum demo juga sudah diproses saksi-saksi sudah ditanya, saksi ahli sudah didatangkan. Namanya proses juga memerlukan waktu kok, gak pada sabaran,” ucap Jokowi dengan nada sindiran. (Has)

Related posts

1 Comment

  1. indigo

    Jika yg dimaksud ulama/­umat muslim ditekankan pd kata Orang.SELAMA PAK AHOK TDK MENYEBUT NAMA,INISIAL,ORGANISASI TERTENTU,maka tdk bisa dikatakan disimpulkan orang itu adalah ULama/umat muslim.krn org yg dimaksud pd kalimat (dibohongin orang pakai ayat almaidah) adalah orang (pelaku) yg memakai al maidah sbg alat utk membohongi org,spt Aa gatot memakai ayt al quran sbg alat mebohongi org lain ,spt kanjeng dimas pakai ayat ayat quran,pakai pengajian,seprti dukun dukun lain tetapi manteranya dipakai dr ayat quran.tapi herannya knp ulama yg kebakaran jenggot dan lgsg menyimpulkan mereka lah yg dimaksud pak ahok?kalau dibalik bisa jd fitnah tuh para ulama.sebaiknya team ahok atau pak ahok bertanya pd ulama melalui bareskrim di depan media ,apakah ulama/ mereka termasuk org yg menggunakan al maidah utk membohongi org lain? Jika jawaban ulamaTIDAK..Berarti mrk tdk termasuk didalm kata org yg dimaksud dlm pidato pak ahok,krn jelas kata orang dipidato pak ahok hanya ditujukan kpd org yg mengutip atau memakai dan menggunakan al maidah utk berbohong atau membohongi orang.krn jgn salah sesuatu hal baik dan bagus tetap bisa di gunakan sbgai alat utk kejahatan dan alat utk mengibuli org.
    Jika menista ditekankan pada PAKAI dan AlMAIDAH,semua sdh sgt jelas diatas ..PAKAI tdk perlu diartikan maksudnya lg….orang/­sesuatu yg MEMAKAI sesuatu utk berbohong…..apakah org yg memakai jas dasi dan sorban ..lalu dipakai untuk menipu dan membohongi org lain..lalu siapakah yg merendahkan dasi jas dan sorban tersebut…..TENTU PEMAKAINYA ,bukan JAS ATAU DASI ATAU SORBAN ?jas dasi sorban adalah pakaian ,bagus,dan sgt bagus untk penampilan ..tapi tetap saja bisa digunakan org sebagai alat untuk berbohong dan membohongi orang.penampilan spt direktur tetapi digunakan utk menutupi niat jahat bisa saja pdahal bukan direktur..krn dasi dan jas bisa didapat dibeli dmn saja..al maidah juga bisa dibaca dan dipakai oleh sipapun,
    TUKANG SAPU JG BISA MENGGUNAKAN AL MAIDAH UTK MEMBOHONGI ORANG lain…DUKUN CABUL JG BISA karena al maidah adalah sesuatu tulisan yg bisa dibaca semua orang dan dilihat org lain, jd semua org bisa menggunakanya ,atau memakainya tergantung masing masing org,dipakai dgn tujuan apa…
    SEBAB PAK AHOK TDK PERNAH MENGATAKAN ULAMA ATAU ORGANISASI ATAU BERKata umat islam..jd ulama yg menggunakan al maidah utk kebenaran jelas tdk masuk dlm maksud pidato pak ahok..
    Yang bikin KODOK PUN IKUT TERTAWA bin ngakak adalah arti/pengertian /makna dr serangkaian Kalimat PESAN di plintir diubah secara paksa menjadi kalimat menista/penista.
    Sy merasa ada kelompok org yg tak paham makna dan arti BAHASA INDONESIA…arti pesan dan nista juga hrs diuji bareskrim
    MAKNA KALIMAT PAK AHOK DLM PIDATO DI KEP SERIBU ADALAH rangkaian kalimat PESAN kpd warga kep seribu.. agar jgn mau dibohongin orang pakai ayat almaidah..
    lalu bagimana mungkin arti dr kalimat PESAN diubah menjadi Pengrrtian MENISTA AGAMA ATAU MENISTA KITAB SUCI ATAU MENISTA ULAMA?? NISTA MENISTA PENISTA arti bahsa indonesia EYD adalalah merendahkan ,membuat jd rendah atau merendahkan,,menghin­a atau membuat jadi hina atau org yang me- pe nista .mengubah pengertian kalimat pesan menjadi kalimat menista atau merubah yg mengucapkan pesan menjadi pelaku penista adalah hal terkonyol dan hampir dikategorikan ke perbuatan bodoh mendekati idiot, baru kali ini sy melihat mendengar perbuatan aneh tsbut,krn anak TK jg paham itu adalah rangkaian pesan bukan menghina apalagi menista ,ulama ,agama atau pun kitab suci….gak nyambung di kaji dari sudut mnpun.

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.