Kamis, 9 Mei 24

Jokowi Beri Arahan Kepada TNI-Polri se-Solo Raya

Jokowi Beri Arahan Kepada TNI-Polri se-Solo Raya

Press Release

(Puspen TNI). Presiden RI Ir. H. Joko Widodo memberikan pengarahan kepada 2.617 personel TNI dan Polri se-Solo Raya, sebagai petunjuk pelaksanaan tugas bagi TNI dan Polri dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bertempat di  Ballroom Alila Hotel, Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 562, Laweyan, Solo (Surakarta), Jawa Tengah, Senin (30/1/2017).

Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa, Babinsa dan Babinkantibmas merupakan komponen penting  bagi bangsa Indonesia, oleh sebab itu harus selalu mendengarkan informasi dan hal-hal yang mencurigakan, sehingga tidak terlambat dalam merespon setiap kejadian. “Apabila terdapat permasalahan dalam suatu lingkungan agar segera selesaikan dan jika ada informasi yang tidak benar untuk segera diluruskan, sehingga tercipta keamanan lingkungan,” katanya.

Presiden RI Joko Widodo menyatakan bahwa, jika terdapat masalah segera dilaporkan secara berjenjang ke tingkat yang lebih atas, sehingga bisa mempersempit ruang gerak hal-hal yang menjadikan wilayah Indonesia berbahaya. “Hal ini sangat tergantung kepada personel TNI dan Polri yang bertugas di daerah,” ucapnya.

Terkait pemberantasan terorisme, Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa diperlukan pendekatan sebagai upaya deradikalisasi sehingga tidak ada suasana terpinggirkan yang dapat meningkat kepada terorisme. “Hal ini perlu pendekatan, dirangkul dan diberikan wawasan kebangsaan bahwa bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika, majemuk dan beragama,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden RI menjelaskan bahwa energi, pangan dan air akan menjadi suatu hal penting yang diperebutkan oleh negara-negara di dunia. “Indonesia memiliki semuanya, sumber daya alam yang melimpah dan bisa menjadikan kita makmur, tetapi juga bisa menjadikan kita celaka dan semoga tidak terjadi di Indonesia,” imbuhnya.

Selain itu, Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa, bila ingin menguasai sebuah negara, saat ini dapat dilakukan dengan infiltrasi melalui perang persepsi dan perang informasi, sehingga menyebabkan kekacauan berita dan informasi yang mengakibatkan persepsinya menjadi terbolak-balik.

“Di era keterbukaan sekarang ini, media sosial, internet, satu orang saja bisa membuat berita. Sekarang ini banyak sekali berita-berita bohong, fitnah, hasutan dan berita yang mendisinformasi, inilah yang harus diwaspadai karena bisa melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” imbuh Presiden RI.

Presiden RI juga menegaskan bahwa, TNI dan Polri harus meningkatkan kemampuan deteksi dini disetiap pelaksanaan tugas, untuk mengantisipasi gangguan keamanan dengan memperkuat komunikasi sosial dengan rakyat. “Bagaimanapun pendekatan preventif lebih baik daripada penindakan, selain itu teruslah dekat dengan rakyat, libatkan rakyat dalam usaha menangkal infiltrasi ideologi,” pungkasnya.
Sinergitas dan Soliditas TNI-Polri
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan kepada Presiden RI Ir. H. Joko Widodo bahwa kerja sama antara Babinsa dan Babinkamtibmas, Danramil dan Kapolsek, Dandim dan Kapolres, termasuk Pangdam dan Kapolda sudah baik selama ini. Dimana sinergitas dan soliditas TNI dan Polri, merupakan suatu kemutlakan.

Demikian sambutan pengantar Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada acara Silaturahmi Presiden RI Ir. H. Joko Widodo dengan jajaran TNI dan Polri  se-Solo Raya, bertempat di Ballroom Alila Hotel, Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 562, Laweyan, Solo (Surakarta), Jawa Tengah, Senin (30/1/2017).

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, pengarahan secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo merupakan suatu kebanggaan bagi personel TNI dan Polri.  “Presiden RI secara Undang-Undang adalah Pimpinan Tertinggi dari TNI dan Polri, sehingga menerima petunjuk langsung dari Presiden adalah suatu kebanggaan,” ucapnya.

“Apa yang menjadi petunjuk pada pengarahan Bapak Presiden RI Ir. H. Joko Widodo, akan kami laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan permohonan kepada Bapak Presiden RI Joko Widodo bahwa untuk pengarahan seperti ini, disarankan kalau bisa jangan hanya di Solo saja, namun seluruh Indonesia. “Para personel TNI dan Polri merindukan kehadiran Bapak (Presiden RI) untuk mendengarkan pengarahan dari Bapak (Presiden RI), karena ini sebagai suatu hal yang membanggakan,” ujarnya.

Diakhir sambutan pengantarnya, Panglima TNI menyampaikan kepada Presiden RI Ir. H. Joko Widodo bahwa Alhamdulillah berkat kerja sama antara TNI dan Polri, sejak Natal 25 Desember 2016, Tahun Baru dan Imlek tahun 2017, semuanya berjalan lancar karena kebersamaan TNI dan Polri.

Adapun jumlah personel TNI dan Polri yang mengikuti pengarahan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo sebanyak 1.350 personel, terdiri dari 174 Perwira, 1.083 Bintara dan 93 Tamtama.

Turut hadir dalam pengarahan tersebut diantaranya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Puan Maharani, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Wakasad Letjen TNI  M. Munir, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, S.Sos, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi, Kapolda Jawa Tengah Irjen (Pol) Condro Kirono dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (*)

 

Autentikasi:
Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa SH

 

 

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.