Sabtu, 20 April 24

Jokowi Bentuk Unit Pemantapan Pancasila, untuk Apa?

Jokowi Bentuk Unit Pemantapan Pancasila, untuk Apa?
* Presiden memimpin rapat kabinet.

Jakarta, Obsessionnews.com – Presiden Jokowi membentuk sebuah Unit Kerja Presiden bidang Pemantapan Ideologi Pancasila (UKPPIP). Unit ini akan berada di bawah koordinasinya langsung. Presiden ingin Pancasila tidak berhenti menjadi slogan semata, namun harus harus diamalkan, dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Nantinya pemantapan Pancasila dan juga termasuk di dalamnya bela negara akan kita bicarakan di sore hari ini,” ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/12/2016).

Presiden Jokowi mengatakan Pancasila harus betul-betul diwujudkan dalam pola pikir dan sikap mental, gaya hidup, perilaku nyata setiap orang di dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Pancasila juga harus menjadi ideologi yang bekerja dalam sistem baik di bidang ekonomi, politik maupun sosial budaya.

“Saya yakin hanya dengan itu kita akan memiliki pondasi yang kokoh dalam menghadapi setiap permasalahan bangsa yang ada serta bisa percaya diri menyongsong masa depan kita,” kata Presiden.

Presiden menegaskan bahwa banyak negara di dunia termasuk negara-negara maju saat ini sedang gelisah karena toleransi yang mulai terkoyak, solidaritas sosial yang mulai terbelah, ketertiban sosial yang juga terganggu dan semakin goyahnya dalam mereka mengelola keberagaman dan perbedaan.

Dunia juga saat ini dihantui oleh aksi terorisme, aksi ekstrimisme dan radikalisme. Sementara berbagai negara di dunia sedang mencari referensi nilai-nilai dalam menghadapi tantangan tersebut. Di tengah kondisi dunia seperti itu, menurut Presiden, Indonesia mestinya bersyukur memiliki Pancasila.

“Saya ingin mengingatkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara Pancasila sebagai palsafah hidup bangsa sudah cukup banyak dibaca, diketahui, dihafalkan ataupun dijadikan simbol pemersatu bangsa,” tukas Jokowi.

Unit tinggal menunggu Peraturan Presiden (Perpres) yang akan dijadikan sebagai payung hukum, dari Sekretariat Presiden, baru dinyatakan resmi berlaku.

“Tadi presiden memberi arahan untuk ini tidak hanya sekedar slogan ataupun seperti yang lalu, harus membumi, harus menjadi bagian dari masyarakat dan tidak boleh top-down, melibatkan seluruh stakeholder,” ujar Pramono.

Selama tiga bulan tim yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi seperti Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Pengamat Politik Yudi Latif, sejumlah tokoh agama antara lain Din Syamsudin, Syafii Maarif, dan Mahfud MD bekerja untuk merumuskan secara detail unit dimaksud. Pekan depan unit ini sudah mulai berjalan.

Struktur organisasi UKPPIP terdiri atas dua bagian, Dewan Penasehat dan unit eksekutif. Untuk dewan penasehat di dalamnya ada tokoh-tokoh kenegaraan senior, tokoh agama, tokoh masyarakat, purnawirawan TNI-Polri. Sedangkan unit eksekutif terdiri dari Kepala Divisi Sekretariat Manggala.

Organisasi ini diproyeksikan hampir sama dengan organisasi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) yang sekarang dipimpin oleh Teten Masduki. Dimana akan memiliki kedudukan dan fungsi, termasuk hak-hak keuangan, maupun fasilitas setara dengan menteri negara.

Tugasnya utama UKPPIP yakni membantu presiden dalam mengkordinasikan, mensinkronisasikan dan mengendalikan pelaksanaan pembinaan ideologi Pancasila termasuk pembinaan mental yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara secara menyeluruh dan berkelanjutan,

“Nanti ini bekerja terus terang saja tidak hanya bicara filosofi seperti arahan presiden tadi, tapi bicara detail bagaimana implementasi nanti di pendidikan SD, SMP, SMA di lembaga-lembaga pemerintahan, di organisasi-organisasi misalnya seperti NU, Muhammadiyah dan lembaga-lembaga agama lainnya,” jelas Luhut.

Yudi Latif mengatakan pembentukan UKPPIP diharapkan dapat menguatkan infrastruktur nilai supaya Indonesia bukan hanya bangun raganya tapi utamanya jiwannya. Dalam proses pengembangan Pancasila gaya baru ini pemerintah ingin supaya lebih inklusif dibandingkan di jaman lalu, dimana negara yang mengambil peran penting.

“Dengan begitu saya kira ke depan Pancasila adalah titik temu nilai bersama kita merasa memiliki, dengan itu bisa mengayu bahtera republik ini pada tujuan kita bersama,” tandasnya. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.