Jakarta, Obsessionnews.com – Tuntutan agar terdakwa dugaan penistaan agama, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dipenjara terus bergulir. Salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam yang konsisten menuntut Ahok dimasukkan ke hotel prodeo adalah Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi). Parmusi bersama ormas-ormas Islam lainnya yang dikoordinir Forum Umat Islam (FUI) menggelar Aksi 212 di depan Gedung DPR, Selasa (21/2/2017).
Selain menuntut Ahok dibui, massa demonstran juga mendesak pemerintah mencopot Ahok dari jabatannya sebagai Gubernur DKI. Selain itu para pengunjuk rasa juga menuntut pemerintah agar menghentikan mengkriminalisasi ulama dan stop menangkap mahasiswa.
Dalam Aksi 212 ini para pelukis juga ambil bagian. Sebanyak 13 pelukis yang dikoordinir Ketua Departemen Seni dan Budaya Pengurus Pusat (PP) Parmusi, Chavchay Saifullah, menggelar aksinya melukis di kanvas. Aksi seni Parmusi ini bertema “JihArt 212 Berjihad Melalui Kesenian”.
Salah satu lukisan itu adalah kursi Gubernur DKI yang tak diduduki oleh siapapun. Hanya terdapat topi gubernur. Lukisan kursi ini merupakan sindiran Ahok seharusnya meninggalkan kursi tersebut dan dipenjara karena kasus dugaan penodaan agama.
“Semua lukisan itu akan diserahkan kepada Parmusi dan selanjutnya akan dilelang pada 1 April mendatang,” ujar Chavchay ketika dihubungi Obsessionnews..com, Selasa (21/2).
Sebelumnya Parmusi juga menggelar aksi melukis bertajuk Negeri Tanpa Penistaan Agama saat mengawal sidang keenam Ahok dalam dugaan penistaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, (17/1) lalu. Lukisan-lukisan tersebut kemudian dilelang di Parmusi Center, Jl. Sagu, Jakarta Selatan, Kamis (26/1). pukul 19.00 akan dilelang di Parmusi Center Jl. Sagu Kebagusan Raya (belakang Kebun Binatang Ragunan), Jagakarsa, Jakarta Selatan. Ketua Departemen Hubungan Media PP Parmusi Sahrudi mengatakan, hasil lelang diinfakkan ke Parmusi untuk aksi bela Islam. (arh)