Jakarta, Obsesssionnews – Menpora Imam Nahrawi meminta agar kerusuhan suporter bola di Indonesia tidak ada lagi.
Menurut Imam, suporter seharusnya menjadi alat pemersatu sepakbola Indonesia, bukan untuk memecah belah.
Apalagi jika sampai menimbulkan korban jiwa, itu sudah jauh dari sepakbola.
Sebelumnya, suporter Persija, M Fahreza, meregang nyawa akibat kerusuhan antara Jakmania dan polisi di Gelora Bung Karno saat laga Persija melawan Persela Lamongan, 13 Mei lalu.
Fahreza tewas diduga karena tindakan aparat kepolisian yang ketika itu berjaga di GBK.
Kemarin, suporter PSS Sleman, Stanislus Gandang Deswara, menjadi korban meninggal akibat kerusuhan antar suporter.
Kemudian suporter PS TNI rusuh dengan Gresik United pada laga Torabika Soccer Championship, di Sidoarjo, Jawa Timur, kemarin.
Menpora meminta agar hal ini jadi tanggungjawab bersama antara operator Indonesia Soccer Championship, klub dan panitia pelaksana pertandingan.
Menpora minta agar aparat kepolisian menuntaskan kasus ini.
Selain itu, suporter harus dididik agar sepakbola bisa jadi alat pemersatu antar mereka. @baronpskd