Jumat, 17 Mei 24

Ical Masih Berambisi Kendalikan Golkar

Ical Masih Berambisi Kendalikan Golkar
* Aburizal Bakrie alias Ical.

Jakarta, Obsessionnews – Himpunan Masyarakat Peduli Indonesia (HMPI) menilai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical masih berambisi mengendalikan Golkar.

“Ada beberapa indikasi Ical ingin tetap berkuasa di Golkar. Pertama, Musyawarah Nasional (Munas) Golkar untuk memilih ketum yang baru belum selesai dibahas kapan akan digelar. Hal ini membuat masa kekuasaan Ical di partai beringin masih panjang,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) HMPI Tri Joko Susilo ketika dihubungi Obsessionnews.com, Minggu (3/4/2016).

Kedua, para kandidat ketum Golkar yang didukung Ical tampak tidak semangat road show ke daerah-daerah.

Ketidakjelasan jadwal Munas juga membuat beberapa kandidat ketum yang berseberangan dengan kubu Ical menghentikan road shownya ke daerah-daerah.

Pasca Pilpres 2014 Golkar terbelah menjadi kubu,yakni kubu Ical dan kubu Agung Laksono. Ical kembali terpilih menjadi ketum dalam Munas Golkar di Bali pada minggu pertama Desember 2014. Tetapi, Munas Bali itu tak diakui oleh Agung Laksono dan sejumlah politisi lainnya. Kubu Agung membuat Munas tandingan di Ancol, Jakarta, pada pertengahan Desember 2014.

Konflik di tubuh partai yang pernah berkuasa di era Orde Baru itu semakin memanas, ketika pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) tak mengakui Munas Bali. Sebaliknya Kemenkumham mengesahkan Munas Ancol. Kasus ini kemudian bergulir ke meja hijau.

Untuk mengakhiri kemelut tersebut kedua kubu sepakat akan menggelar Munas sebelum bulan puasa 2016. Hal itu diputuskan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar di Jakarta, Januari 2016. Ical dan Agung sepakat tidak akan maju di Munas 2016.

Pada 1 Maret lalu, dalam situs resminya, Mahkamah Agung (MA) memutuskan menolak permohonan kasasi Agung Laksono terhadap Aburizal Bakrie. Vonis putusan itu disahkan ketua majelis hakim Mahdi Soroinda Nasution, dengan dua anggota majelis, yaitu Sunarto dan I Gusti Agung Sumanatha. Ini artinya MA mengakui kepengurusan Golkar Munas Bali periode 2014-2019.

Dengan adanya keputusan MA tersebut nasib Munas Golkar menjadi tak jelas! (arh, @arif_rhakim)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.