Jakarta, Obsessionnews.com – Setiap tanggal 1 Oktober bangsa Indonesia memperingati tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Mesin pencari Google menjadikan Hari Kesaktian Pancasila sebagai trending topic di Indonesia pada Sabtu (1/10/2016) ini. Pengamatan Obsessionnews.com hari ini hingga pukul 09.20 WIB berita tentang Hari Kesaktian Pancasila dicari lebih dari 5.000 kali.
Pada tanggal 30 September 1965 terjadi insiden yang dinamakan Gerakan 30 September (G-30-S). Insiden ini sendiri masih menjadi perdebatan di tengah lingkungan akademisi mengenai siapa pelakunya dan apa motif di belakangnya. Namun, otoritas militer saat itu menyebarkan kabar insiden tersebut merupakan usaha Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis. Kabar yang ditiupkan militer itu sebagai upaya untuk membubarkan PKI.
Pada hari itu enam jenderal serta berberapa orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta. Keenam pimpinan TNI AD tersebut adalah Jenderal A. Yani, Mayjen R. Suprapto, Mayjen MT Haryono, Mayjen S. Parman, Brigjen DI Panjaitan, dan Brigjen Sutoyo. Yang juga menjadi korban pembunuhan adalah Letnan Satu Pire Andreas Tendean dan Brigadir Polisi KS Tubun.
Jenazah para pimpinan TNI AD tersebut dimasukkan ke dalam sumur tua di daerah Pondok Gede, Jakarta Timur, yang dikenal dengan nama Lubang Buaya.
Sementara Jenderal AH Nasution berhasil meloloskan diri dari kepungan G-30-S/ PKI, meski kakinya kena tembak. Sedangkn putrinya, Ade Irma Suryani, menjadi korban dan beberapa hari kemudian meninggal dunia.
Berdasarkan fakta sejarah, Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayjen Soeharto, yang saat itu dipercaya menjadi pimpinan TNI AD, berhasil meredam G-30-S PKI. Pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September (G-30-S) PKI dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila. (@arif_rhakim)
