Rabu, 17 April 24

Gunung Gede Pangrango Makin Diminati

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat kini semakin diminati banyak pihak. Tidak hanya di dunia pendakian, kini TNGGP dilirik sebagai lokasi syuting salah satu drama musikal yang dirilis 2018 mendatang.

Film yang memakan waktu produksi selama satu tahun ini diperankan oleh beberapa artis ternama seperti Tina Toon, Joshua Suherman, Dea Ananda, Mahendra Putra, Marry Rahayu, Ternama Fadhilah Bachtiar, dan masih banyak lagi. Film berjudul ‘Hom Pim Pa’ ini rencananya akan tayang di seluruh bioskop di Indonesia pada Januari 2018.

“Senang sekali, karena itu bisa dijadikan pembelajaran untuk masyarakat juga, agar menjaga daerah yang menjadi resapan air untuk sekitarnya ini,” ujar Adison, Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango kepada Obsessionnews.

Selain menjadi lokasi syuting drama musikal, TNGGP juga dijadikan sebagai lokasi trail running bertaraf internasional yang akan digelar pada 26 November – 3 Desember 2017. Panyelenggaraan trail running kali ini menyediakan beberapa kategori, yakni 300km, 100km, 75km, 50km, dan 25km.

Memiliki medan yang tidak terlalu berat namun tidak bisa dibilang mudah menjadikan TNGGP dipilih menjadi lokasi trail running kali ini. Para peserta yang ikut berkompetisi pun bukan hanya dari dalam negeri, tapi juga beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Australia, dan masih banyak lagi.

Spot-spot yang akan dilalui para peserta ialah pos masuk Cibodas, Mandalawangi, Suryakencana dan akan kembali ke Cibodas. Untuk kategori 25km peserta hanya melalui 1 laps lintasan, 50km (2 laps), 75km (3 laps), 100km (4 laps), dan 300km (12 laps).

Selain menjadi lokasi syuting dan kompetisi trail running, TNGGP juga baru saja meresmikan klinik yang terletak di lobby balai besar TNGGP. Klinik yang juga dibuka untuk umum ini diresmikan pada 7 Juli 2017 lalu dan buka selama 24 jam.

Tidak hanya melayani pembuatan surat sehat bagi para pendaki yang setiap tahun mencapai 200.000 orang, klinik ini juga memiliki tujuan khusus, yakni menyediakan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat sekitar. Hadirnya klinik ini dirasa sangat penting bagi masyarakat, karena sebelumnya masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan harus menempuh jarak 5 km untuk bisa mendapat penanganan tenaga medis.

“Klinik ini juga akan mengambil alih pembuatan surat sehat (salah satu dokumen syarat pedakian). Kenapa? Karena surat sehat para pendaki banyak yang dimanipulasi. Saat ada insiden dan pihak TNGGP meminta validasi dari klinik terkait, ternyata klinik tersebut tidak mengeluarkan surat tersebut dan malah ada klinik yang sudah tutup,” sambungnya.

Guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan pendakian di Gunung Gede dan Gunung Pangrango, Adison selaku ketua memiliki rencana untuk memperbaiki sarana prasarana di gunung yang terbentang seluas 21.975 hektare tersebut.

Sebut saja rencana perbaikan pos-pos istirahat. Medan yang berat membuat pengiriman bahan bangunan ke atas gunung sulit dilakukan, sehingga banyak pos yang rusak parah belum diperbaiki. (Indah)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.