Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Gubernur NTB Patuh Kepada Orangtua, Dicintai Rakyatnya

Gubernur NTB Patuh Kepada Orangtua, Dicintai Rakyatnya
* Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi saat menerima trofi Obsession Awards 2017 dari Direktur Media OMG, Andi Nursaiful.

Jakarta, Obsessionnews.com – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengungkapkan kunci suksesnya bisa menjadi orang nomor satu di NTB. ‎Salah satu faktor yang paling penting di balik kesuksesannya itu adalah adanya peran ibu dalam mendidik anaknya.

Pria yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini menceritakan, ketaatan dirinya terhadap seorang ibu sudah dilakukan sejak masih kecil sampai saat ini. Diceritakan bahwa semasa menimba ilmu di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, sejak 1991 hingga 1997. Ia sempat heran dengan ibunya yang berbeda dengan yang lain. ‎

“Umi (ibu) kirim surat hanya dua kali. Isinya pun sederhana, rajin belajar,” kata TGB saat dialog interaktif di Universitas Tidar, Magelang, Jawa Tengah, Minggu,  (14/5/2017).

Umi kata, TGB sangat menghargai dan menjunjung tinggi keilmuan. Karena itu saat TGB mengikuti studi di Mesir, ia dilarang pulang sebelum benar-benar selesai dan menguasai ilmu yang dipelajarinya. ‎TGB menilai, perlakuan ini jauh berbeda dengan apa yang didapat teman-temannya di Kairo, yang sering ditelepon ibunya serta pulang ke Indonesia hampir setiap tahun.

Hingga pada akhirnya, setelah kembali ke Pulau Lombok, TGB menanyakan langsung kepada ibunya tentang hal ini. “Umi, dulu waktu tiang (saya) di Mesir, kenapa tiang dilarang pulang setiap tahun, kenapa hanya kirim surat dua kali isinya juga sama, rajin belajar?” tanya TGB.‎

Ibunya dengan sederhana menjawab pertanyaan TGB, bahwa ‎tidak ada yang paling berharga untuk seorang anak dari ibunya selain doa. Meski jarang berkomunikasi, sang ibu mengaku tidak pernah putus mendoakan anaknya yang sedang berjuang di negeri orang. “Kalau ada pencapaian baik saya, selain karena karunia Allah SWT, itu juga berkat doa umi yang bentengi saya,” ungkap TGB.

TGB berhasil meraih gelar doktor untuk ilmu yang sangat tergolong sulit, yakni tafsir Al-Quran. Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Wathan ini juga dikenal sebagai penghafal Al-Quran.‎

Nama Gubernur NTB ‎mungkin tak setenar gubernur lainnya yang wajahnya sering menghiasi berbagai media dan saluran televisi nasional. Namun, ia berhasil dikenal oleh banyak orang bukan hanya sekadar sebagai ulama, tapi seorang pemimpin yang mengayomi rakyatnya. ‎

Sebagai kepala daerah, prestasi yang diraih bukan hanya dalam pembangunan ekonomi untuk NTB. Prestasi yang diukirnya selama menjadi pemimpin di provinsi berjuluk Bumi Gora itu antara lain meraih penghargaan sebagai gubernur termuda di Indonesia oleh Museum Rekor Indonesia saat dilantik pada 28 Oktober 2009.

TGB juga pernah menerima Lencana Ksatria Bhakti Husada Arutala yang merupakan penghargaan atas jasa-jasanya dalam pembangunan bidang kesehatan di daerahnya yang ditunjukkan dengan program revitalisasi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puksesmas) dan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin di luar Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada peringatan Hari Kesehatan Nasional di Jakarta tahun 2009. ‎Di tahun 2010, Provinsi NTB banjir prestasi pembangunan. Oleh sebab itu, lagi-lagi TGB, menerima penghargaan the Best Province Tourism Development dengan dikukuhkannya NTB sebagai Provinsi Pengembang Pariwisata Terbaik versi salah satu TV nasional.

‎Berkat kemajuan industri di NTB , TGB meraih penghargaan kategori the Best Dedicated Governor in Developing of MICE Industry. ‎Penghargaan yang tak kalah bergengsinya kembali diterima yakni berupa penghargaan di bidang pangan dari Presiden RI atas prestasinya meningkatkan produksi padi (P2BN) lebih dari 5 pada tahun 2009 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Berbagai prestasi tersebut membuktikan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan di Provinsi NTB telah memberikan dampak yang nyata di tengah-tengah masyarakat. ‎Pada tahun sebelumnya, NTB berhasil mencatat peningkatan produksi padi tertinggi di Indonesia yang mencapai 14,7 pada periode (2007-2008). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden SBY di Istana Negara.

Tak hanya itu, bersama Gubernur Bali, TGB  mendapat penghargaan Bintang Maha Putra Utama dari Presiden SBY karena telah berjasa banyak pada negara.‎ Ia yang begitu concern dengan pendidikan, juga bercita-cita untuk memajukan pendidikan di NTB dan juga menggratiskan pendidikan di sana.

Maka tak ayal, kiprahnya tersebut, membuatnya dicintai masyarakatnya. Suami dari Hj. Erica Lucyfara Panjaitan ini pun terpilih kembali sebagai Gubernur NTB pada periode 2013-2018. ‎Pada 29 september 2016 lalu, Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) mengundang TGB untuk menghadiri sidang Konferensi United Nations Development Programs (UNDP) atau Badan Program Pembangunan PBB di Amerika.

Alasan peraih TOP Eksekutif Muslim 2016 dari Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) ini diundang PBB, tak tak lepas dari prestasi apik yang ditorehkan pemerintah Provinsi NTB terkait program Millennium Development Goals (MDGs). NTB dianggap sebagai salah satu contoh sukses di dunia.

Kiprah Sebagai Ulama

Sebagai pemimpin yang berlatarbelakang ulama, visi keislaman tidak pernah tertinggal dalam setiap kebijakannya. Dimulai dari diubahnya slogan NTB dari “Bumi Gora” menjadi “Bumi Qur’an”.

Gubernur yang seorang hafidz ini juga aktif dalam kegiatan untuk membumikan Al-Quran pada anak-anak melalui pendidikan. Dua anak penghapal Al-Quran dari Gaza Palestina sempat berkunjung ke kediaman TGB untuk saling berbagi.

Ayah tiga anak ini aktif dalam dunia keislaman dengan menghadiri Konferensi Dunia Islam Internasional di Arab Saudi yang diselenggarakan oleh World Muslim League. Beliau juga menghadiri Konferensi Ulama Internasional yang diadakan di Situbondo Jawa Timur.

TGB terpilih menjadi salah seorang tokoh yang meraih gelar “Best Regional Leader” di acara Obsession Awards 2017 di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2017). (Albar).

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.