Rabu, 24 April 24

Gelar Scudetto 2005/2006 Tak Pantas untuk Inter

Gelar Scudetto 2005/2006 Tak Pantas untuk Inter
* Para pemain Inter Milan saat memenangkan Scudetto ke-18.

Obsessionnews.com – Kasus Calciopoli yang melibatkan beberapa klub Serie A di tahun 2006 silam kembali menguap akhir pekan ini. Salah satu hakim yang menangani Calciopoli ketika itu, Carlo Porceddu, mengaku telah melakukan kesalahan serius.

Porceddu merasa dirinya bersalah karena telah memberikan gelar Scudetto di musim 2005/06 milik Juventus kepada Inter Milan. Saat itu, I Nerazzuri merupakan tim peringkat tiga akhir klasemen.

“Mencabut Scudetto musim 2005/06 dari Juve dan memberikan ke Inter adalah kesalahan yang sangat serius,” keluh Porceddu seperti dilansir koran L`Unione Sarda.

Menurut Porceddu, kasus Calciopoli lebih mengarah kepada Luciano Moggi yang saat itu menjabat General Manager Juventus. Mantan mahaguru transfer Juve itu disebut Porceddu terlibat aksi curang. Ia pun meyakini jika hanya Moggi yang selayaknya dihukum.

Porceddu juga menyebut jika Scudetto musim 2005/06 tak selayaknya dicabut dari La Vecchia Signora, lantaran pihaknya tak memiliki cukup bukti.

“Moggiopoli seharusnya diselidiki lebih dalam. Kami di Pengadilan Federal harusnya membatasi sanksi untuk Juve, bukannya mencabut Scudetto musim 2005/06 karena bukti tak cukup kuat,” kata Porceddu yang saat ini menjabat Wakil Presiden Pengadilan Tingkat Banding tersebut.

Porceddu juga mengungkap bahwa Komisaris Luar Biasa Federasi waktu itu, Guido Rossi, mendapat tekanan dari salah satu jajaran direksi I Nerazzurri.

“Lantas Komisaris Luar Biasa Federasi pada saat itu [Rossi] dinominasikan sekelompok teman-temannya, yang salah satunya merupakan bagian dari direksi Inter. Scudetto kemudian dicabut dan diberikan pada Inter. Dalam pandangan saya, itu adalah kesalahan yang benar-benar serius,” tandasnya.

Rossi ditunjuk sebagai komisaris sementara FIGC oleh CONI (Komite Olimpiade Italia) setelah skandal Calciopoli pecah. Hal ini dilakukan karena Presiden Federasi, Franco Carraro mengundurkan diri bersama dengan Wakil Presiden, Innocenzo Mazzini dan Presiden Asosiasi Wasit, Tullio Lanese.

Juventus pantas meradang pada kasus Calciopoli. Pasalnya, Bianconeri mendapat hukuman paling berat dibandingkan AC Milan, Fiorentina, Lazio, dan Regina yang juga dianggap terlibat dalam kasus tersebut.

Sebagai hukuman, gelar Scudetto milik Bianconeri di musim 2004/2005 dan 2005/2006 dilucuti, dimana Scudetto 2005/2006 akhirnya diserahkan kepada Inter Milan. Juve juga didegradasi ke Serie B. Hukuman degradasi ini lebih ringan dibanding tuntutan jaksa yang menuntut Juve didegradasi ke Serie C1.

Terdegradasinya Juventus juga mendorong eksodus besar-besaran pemain penting seperti Fabio Cannavaro, Lilian Thuram, dan Zlatan Ibrahimovic. Sekitar 30 pemain lain yang bermain di Serie A yang berpartisipasi di Piala Dunia FIFA 2006 juga terpengaruh dan banyak memilih untuk pindah ke Liga Utama Inggris, La Liga Spanyol, dan liga-liga Eropa lainnya.

Tak hanya itu, pada tanggal 8 Mei Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Franco Carraro pun menyatakan pengunduran dirinya. Sebagai pimpinan FIGC, Carraro merasa turut bertanggung jawab atas kasus tersebut.

Di manajemen Juventus, seluruh anggota dewan direksi Juventus ramai-ramai mengundurkan diri pada tanggal 11 Mei. Moggi mengundurkan diri tak lama setelah Juventus memenangkan Serie A 2006 pada tanggal 14 Mei.

Belakangan muncul sinyalamen baru keterlibatan Inter Milan dan AC Milan dalam kasus Calciopoli. Bahkan transkrip telepon klub itu kepada wasit dipublikasikan pada tahun 2010 silam.

Namun seperti pepatah, nasi sudah jadi bubur. Dalam benak para pecinta sepak bola Italia, kasus Calciopoli kadung melekat dengan Juventus. Imbasnya, Juve dikategorikan sebagai klub Italia yang sering diuntungkan oleh wasit di lapangan.

Lalu, apakah pernyataan Porceddu dapat mengubah stigma negatif terhadap Juve? Kita lihat saja. Toh, Serie A menjadi menarik dengan banyaknya intrik di luar lapangan. (Fath)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.