Senin, 20 Mei 24

FSP LEM Bekasi Luncurkan Pusat Pendidikan

FSP LEM Bekasi Luncurkan Pusat Pendidikan
* Ketua Dewan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin (DPC FSP LEM SPSI) Kabupaten/Kota Bekasi, Warnadi Rakasiwi.

Bekasi, Obsessionnews.com – Pesatnya perkembangan industri di wilayah Bekasi, Jawa Barat (Jabar), selain berdampak positif bagi penyerapan tenaga kerja, juga diyakini bakal menghadirkan berbagai problematika hubungan industrial yang makin masif dan kompleks. Pertanyaan kunci mampukah setiap pemangku kepentingan, termasuk serikat pekerja, mengantisipasi tantangan itu?

Demikian dikemukakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin (DPC FSP LEM SPSI) Kabupaten/Kota Bekasi, Warnadi Rakasiwi, berkaitan diluncurkannya Gedung Training Center FSP LEM SPSI Bekasi, Kamis (2/11/2017).

Dalam siaran pers yang diterima Obsessionnews.com, Jumat (4/11), disebutkan Training Center yang merupakan hasil swadaya pekerja FSP LEM SPSI ini, merupakan salah satu pilihan strategis dan langkah nyata FSP LEM SPSI Kabupaten/Kota Bekasi dalam upaya menjawab tantangan hubungan industrial yang akan dihadapi dalam beberapa tahun mendatang.

Warnadi mengungkapkan, dalam beberapa tahun ke depan, wilayah kabupaten Bekasi akan menjadi kawasan industri terbesar, tidak saja di Indonesia, juga di Asia Tenggara. Saat ini saja sudah belasan kawasan industri berkembang di Kabupaten Bekasi, dengan diisi sekitar 4.000 unit pabrik. Di antaranya 7 kawasan terkemuka, yaitu MM 2100, Lippo Cikarang, Jababeka, Delta Mas, EJIP, Hyundai, dan Bekasi Fajar. Dari 7 kawasan besar yang berlokasi di Cibitung dan Cikarang ini saja terdapat sekitar 2.000 unit pabrik, sebagian di antaranya industri di sektor otomotif, logam dan elektronik.

Pemerintah juga akan mengembangkan 8 kawasan baru di wilayahTarumajaya dan Babelan. Jika rencana ini semua direalisasi, bakal menyerap tenaga kerja lebih dari sejuta orang dan akan menjadi kawasan terbesar di Asia Tenggara.

Perkembangan pesat dari kegiatan industri sudah tentu akan menjanjikan lapangan kerja baru dan harapan peningkatan kesejahteraan masyarakat Bekasi.

“Namun seiring dengan itu, perkembangan industri juga bisa menghadirkan berbagai persoalan dan keresahan dalam hubungan industrial. Apalagi jika jumlah dan kualitas instrumen dalam hubungan industrial tidak dipersiapkan dengan baik,” tandas Warnadi.

Bagi serikat pekerja, khususnya FSP LEM SPSI Kabupaten/kota Bekasi, semua problema hubungan industrilal yang bakal meningkat nanti, merupakan tantangan organisasi yang harus dihadapi dan dipersiapkan solusinya. Intinya, problematika dalam hubungan industrial di masa depan sangat memerlukan sumber daya manusia yang siap mengatasi problem masa depan.

“Mereka tidak saja tangguh, cerdas dan berkompeten di bidangnya, namun juga harus memiliki soft skill atau keterampilan sosial, seperti kepemimpinan, kedisiplinan, kejujuran, kemampuan bekerja sama, kreatif, inovatif, komunikatif, dan sekaligus militan,” tegasnya.

Atas dasar pemikiran itu, FSP LEM SPSI Kabupaten/Kota Bekasi berkomitmen akan terus meningkatkan kualitas kader-kader dan para anggotanya dalam berbagai pengetahuan, keterampilan dan pengembangan karakter. Sehingga mampu menjalankan kemitraan yang setara dalam hubungan industrial yang harmonis dan berkeadilan.

Pengadaan Gedung Training Center merupakan wujud nyata dari komitmen itu. Dari pusat kegiatan pendidikan dan pelatihan ini, akan digelar secara teratur, intens dan terus menerus berbagai program kegiatan pendidikan dan pelatihan.

Setelah peresmian gedung ini, kegiatan pelatihan akan dimulai dengan menggelar Pelatihan Juru Didik (Training of Trainner).

Gedung Training Center FSP LEM SPSI Bekasi diresmikan penggunaanya pada Kamis (2/11). Dengan diresmikannya Pusat Pelatihan ini, semua anggota FSP LEM SPSI Kabupaten/Kota Bekasi yang saat ini beranggotakan sekitar 23 ribu orang mencakup 65 Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PUK SP LEM SPSI)/tingkat perusahaan berkesempatan menggunakan fasilitas ini.

Muhamad Sidarta
Ketua DPD FSP LEM SPSI Jabar Muhamad Sidarta.

Sementara itu di tempat terpisah Ketua DPD FSP LEM SPSI Jabar Muhamad Sidarta mengatakan, gedung training center tersebut sangat mendukung program DPD FSP LEM SPSI Jabar dalam rangka penguatan kapasitas dan kopetensi bagi seluruh anggota FSP LEM SPSI untuk kaderisasi organisasi ke depan. Saat ini telah disiapkan tutor/juru didik sedikitnya 50 orang orang tutor/juru didik untuk berbagai bidang ilmu dan keterampilan.

“Diharapkan gedung training center tersebut juga bisa digunakan untuk pendidikan formal bekerja sama dengan perguruan tinggi,” ujar Sidarta ketika dihubungi, Jumat (3/11). (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.