Rabu, 24 April 24

Elektabilitas Terus Menurun, Alasan Golkar Batal Dukung Dedi Mulyadi

Elektabilitas Terus Menurun, Alasan Golkar Batal Dukung Dedi Mulyadi
* Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Jakarta, Obsessionnews.com Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang juga politisi dari Partai Golkar ini digadang-gadang masuk dalam salah satu calon terkuat untuk diusung menjadi Gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2018 mendatang. Namanya pun sempat keluar masuk akan dicalonkan oleh partainya sendiri.

Namun belakangan Partai Golkar mengambil keputusan tidak akan mengusung Dedi sebagai calon gubernur. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar TB Ace Hasan Syadzily mengungkapkan alasan di balik batalnya Dedi bermain di pentas Pilkada Jawa Baratm

Menurutnya sejak awal Partai Golkar sudah memberikan kesempatan kepada Dedi untuk meningkatkan elektabilitas. Namun sampai saat ini elektabilitas Dedi bukan naik, malah semakin turun. Inilah sebabnya Partai Golkar kemudian batal mengusung Dedi.

“Sejak Juli 2017 kami sudah memberikan kepercayaan kepada beliau untuk bekerja meraih dukungan masyarakat agar elektabilitas meningkat. Namun pada rapat di DPP seminggu lalu, kita tidak ada melihat tren kenaikan, tapi justru penurunan elektabilitas yang dialami Pak Dedi Mulyadi,” ucap Ace, di Jakarta, Jumat (3/11).

Ace mengatakan setelah ditelusuri penyebab menurunnya elektabilitas Dedi Mulyadi adalah karena isu SARA yang sempat menyerang Ketua DPD Golkar Jawa Barat tersebut. Dedi dikabarkan dekat dengan praktek klenik dan budaya sunda wiwitan yang sebenarnya telah dibantah sendiri oleh yang bersangkutan.

“Pak Dedi sebenarnya dekat dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Nahdlatul Ulama (NU), tapi dengan corak agamanya yang seperti itu dipersepsikan lain oleh masyarakat. Kami sebenarnya sudah menyarankan Pak Dedi untuk mengurangi kesundaannya dan lebih berkompromi dengan budaya santri,” kata Ace.

“Video-video yang sempat viral dan menyerang Pak Dedi Mulyadi yang dimunculkan lawan politik juga terus menggerus elektabilitas Pak Dedi,” imbuh Ace.

Oleh karena itu dengan waktu yang semakin menipis Partai Golkar akhirnya menjatuhkan pilihan untuk mengusung Ridwan Kamil. “Dengan waktu tinggal dua bulan, maka kami harus segera memutuskan untuk menyiapkan mesin partai juga. Dan akhirnya pilihan jatuh kepada Kang Emil,” tegasnya.

Beberapa waktu lalu, DPP Partai Golkar resmi mengumumkan pengusungan Ridwan Kamil. Sebelumnya, Emil juga telah diusung oleh PPP, PKB, dan Nasional Demokrat di Pilkada Jabar 2018. Sikap Partai Golkar itu tinggal menunggu surat resmi dari DPP Partai. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.