Jumat, 19 April 24

Djarum Gelar Teatrikal Puisi ‘Manusia Istana’

Djarum Gelar Teatrikal Puisi ‘Manusia Istana’
* Maudy Koesnaedi (Kiri), Budayawan Radhar Panca Dahana (kedua kanan) didampingi Produser Olivia Zalianty (kanan), saat memberikan keterangan pers pertunjukan teatrikal puisi Manusia Istana di Jakarta, Rabu (18/1/2017). (Foto: Edwin B/Obsessionnews) @budiarsoedwin

Jakarta, Obsessionnews.com – Bakti Budaya Djarum Foundation bekerjasama dengan OZ Production dan Kasni Production mempersembahkan sebuah pertunjukan teatrikal puisi berjudul Manusia Istana.

Pertunjukan ini akan menampilkan karya-karya dalam antologi buku puisi ‘Manusia Istana’ karya Radhar Panca Dahana dan akan dipentaskan pada 28 Januari 2017 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM).

Seperti diketahui, Radhar dikenal sebagai seorang budayawan yang memiliki semangat untuk berkarya dan memiliki rasa cinta terhadap bangsa Indonesia. Kecintaannya disampaikan melalui karya-karya puisi yang sudah banyak dikenal oleh para pecinta sastra.

Radhar yang hadir bersama para pekerja seni dan dua kelompok musik ternama di Indonesia dalam konferensi pers pertunjukan Manusia Istana di Galery Indonesia Kaya, Grand Indonesia, tentunya dapat mengajak masyarakat Indonesia lebih tertarik dan mencintai dunia teater ataupun seni pertunjukan.

Pementasan yang diproduksi oleh Teater Kosong ini menampilkan beberapa pekerja seni kenamaan Indonesia terbaik, di antaranya adalah Olivia Zalianty yang juga merangkap sebagai produser, Cornelia Agatha, Marcella Zalianty, Maudy Koesnaedi, dan Prisia Nasution.

Tak hanya dibacakan, beberapa puisi juga akan diekspresikan dalam bentuk lagu oleh dua kelompok musik terkemuka Indonesia, yaitu Slank dan Toni Q Rastafara.

Radhar mengakui, pembacaan puisi dramatik ini adalah sebuah genre baru pertunjukan yang dimulai di Indonesia oleh dirinya dan Teater Kosong lebih dari 30 tahun.

Pada saat itu, dia memanggungkan kumpulan puisi pertamanya, Simfoni Duapuluh, tahun 1985 yang terinspirasi oleh video teatrikal dari album Bad, milik Michael Jackson. Dari situlah, setiap menerbitkan kumpulan puisi, juga kumpulan cerpen, menampilkan versi teatrikalnya di atas panggung.

Dalam pertunjukannya kali ini, seniman wanita yang pastinya sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam seni peran, akan membacakan masing-masing dua buah puisi dengan gaya, karakter, hingga bentuk aktingnya sendiri-sendiri.

Pembacaan puisi akan diperkuat oleh elemen-elemen dramaturgis khas pertunjukan teater, mulai dari tata panggung, pencahayaan computerized, lantunan musik bernuansa orkestra-tradisional, hingga teknologi video mapping yang akan memperkuat suasana atau atmosfir panggung.

Radhar berharap semoga melalui pertunjukan ini, penonton dapat memahami dan merasakan isi puisi yang disampaikan oleh para seniman berbakat. (Purnomo)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.