Dari 72.000 Calon Jamaah First Travel, Hanya 14 Ribu yang Berangkat

Jakarta, Obsessionnews.com - Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Herry Rudolf Nahak mengungkapkan fakta-fakta baru soal kasus penipuan di First Travel. Setelah membuka Crisis Center, terungkap data jamaah yang mendaftar umroh di perusahaan tersebut sangat banyak, tapi sedikit yang diberangkatkan. "Dari data yang sudah kami update ini ternyata jumlahnya jauh lebih besar," ujar Herry di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2017). Herry menjelaskan total jamaah yang telah mendaftar dan membayar biaya perjalanan umroh melalui biro pejalanan First Travel sebanyak 72.682 jamaah. Data ini telah dihimpun oleh penyidik sejak Desember 2016 sampai Mei 2017. "Dari puluhan ribu jemaah tersebut ternyata yang diberangkatkan hanya 14 ribu orang. Sisanya sebanyak 58.682 orang masih belum jelas nasib keberangkatannya, " jelasnya. Menurutnya cara ini lah yang dilakukan pelaku oleh untuk menipu jamaahnya. Pelaku sengaja menawarkan para jemaah yang belum mendapatkan jadwal ini dengan promo-promo baru seperti promo Ramadhan atau mencarter pesawat dengan relatif harga murah. Modus ini menjadi daya tarik tersendiri, masyarakat yang sudah sangat ingin berangkat umroh banyak yang terjebak dengan promo tersebut. Misalnya mereka menambahkan uang pendaftran sebanyak Rp 2,5 juta untuk mencarter pesawat. Parahnya sambung Herry, meskipun jemaah sudah mentransfer uang tambahan namun tidak mengubah nasib mereka. Bahkan ada dari mereka yang sudah sampai diberangkatkan ke bandara namun kemudian diterlantarkan. "Parahnya itu ada yang sudah diarahkan sampai di bandara tapi tidak jadi berangkat juga," jelasnya. Untuk diketahui Bareskrim Polri telah mengamankan Andika Surachman selaku direktur utama First Travel. Kemudian usahanya dibantu juga oleh istrinya, Anniesa Hasibuan yang menjabat sebagai direktur serta adik iparnya Kiki Hasibuan sebagai komisaris keuangan First Travel. (Albar)