Jumat, 19 April 24

Curang di Pikada DKI, Anies: Jangan Pancing Kemarahan Warga!

Curang di Pikada DKI, Anies: Jangan Pancing Kemarahan Warga!
* Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Sutanto/Obsession Media Group).

Jakarta, Obsessionnews.com – Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan, pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di Pilkada DKI pada 15 Febuari 2017 yang lalu telah menyisakan kelucuan dan kejanggalan. Ada di 489 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang kemenangan untuk Pasangan Calon (Paslon) Cagub dan Wagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di atas 96 persen.

Menurut Anies, dalam sebuah Pilkada normal, itu sulit sekali bisa terjadi. Kalau terjadi di satu tempat, dua tempat mungkin, tetapi  ini di 489 TPS di Kecamatan-kecamatan tertentu dan hanya di Kota tertentu saja, yaitu di wilayah Jakarta Utara dan Barat, tidak di wilayah Jakarta Selatan dan Timur. “Rasanya ada sesuatu yang unik ditempat itu,” ujar Anies di Jakarta, Kamis (23/3/2017).

Selisihnya antara Basuki-Djarot dengan Anies-Sandi selisih  167 ribu suara. Yang 489 TPS tadi, suaranya 212 ribu. “Jadi kalau 212 ribu itu nggak ada, maka kita yang seharusnya berada di posisi di atas, tapi itu kan jika,” kata Anies.

Namun, kalau ditanya alasannya kenapa? Dirinya tidak mempunyai kejelasan untuk hal itu. “Tapi, kalau akal sehat dan pengalaman empiris selama ini menunjukan hal itu sulit terjadi secara natural,” jelasnya.

Untuk itu, hal tersebut sebagai peringatan kepada semua pihak dan Pilkada DKI Jakarta harus diawasi dan diperhatian oleh semua pihak yang terkait, agar dalam Pilkada 2017 ini tidak ada yang mencoba untuk bermain curang.  “Jangan sekali-sekali main curang di Jakarta, jangan sekali-sekali memancing kemarahan (warga) Jakarta,” tegasnya.

Sebab, tidak ada yang marah dengan keadilan, lanjut dia, tidak ada yang marah dengan sikap seportif. “Tapi ketika ada kecurangan, ketika ada ketidak adilan hati-hati dengan konsekuensinya.  Jadi yang kita butuhkan hanya tiga, jujur, adil dan demokratis, itu saja,” jelasnya.  (Purnomo)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.