Kamis, 25 April 24

BJ Habibie: Cinta Sang Inspirator

BJ Habibie: Cinta Sang Inspirator
* BJ Habibie.

Obsessionnews.com – Harus diakui Bachruddin Jusuf Habibie adalah sosok yang menginspirasi. Betapa tidak, ia adalah ikon cendekiawan asal Indonesia yang telah diakui dunia. Di bidang dirgantara, ia dinobatkan Presiden Organisasi Para Ahli Perancang dan Pembuat Pesawat Terbang se-dunia, rekam jejaknya di dunia politik hingga perfilman juga boleh dibilang melegenda.

Tak salah, jika Museum Bank Mandiri, dan Friends of Mandiri menangkap momentum di usia Habibie ke-80, dengan menggelar pameran bertajuk “Cinta Sang Inspirator Bangsa kepada Negeri” di Museum Bank Mandiri, Jakarta, kemarin.

Pameran ini menyuguhkan koleksi foto Habibie beserta koleksi benda pribadi pria kelahiran Pare-pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu.
Dua motor besar milik Habibie yang begitu mulus dan kinclong ‘menyambut’ Men’s Obsession ketika baru saja menaiki anak tangga memasuki Museum Bank Mandiri. Motor merupakan salah satu kegemaran Habibie yang jarang diketahui oleh publik. Bahkan Presiden Indonesia ke-3 ini memiliki beberapa koleksi motor.

Kedua motor yang dipajang di pameran bermerk Harley-Davidson, mempunyai nama pabrikan Softtail Springer yang dibeli tahun ’94 dan Badboy dibeli tahun ’96. Keduanya dibeli di Seattle, Amerika Serikat.
Plat nomor yang terpasang pada kedua motor ini mempunyai arti. Angka pada nomor polisi B 2506 AH pada Badboy merupakan hari kelahiran Habibie sementara AH merupakan singkatan dari Ainun dan Habibie.

Hal menarik dari ketertarikan Habibie kepada motor besar berawal dari saran dokter setelah ia usai menjalani operasi jantung. Dokter menyarankan untuk mengendarai motor besar agar bekas jahitan di dada Habibie kembali normal.

Motor besar ini juga menjadi saksi bisu karena pernah ditunggangi secara berboncengan oleh RI-1 dan RI-2. Ya, Presiden Soeharto dan Wakil Presiden BJ Habibie pernah mengendarainya di halaman Istana Negara. Habibie kala itu yang duduk di depan, sementara Pak Harto nyaman dibonceng di belakang.

Kedua petinggi negeri ini nampak mengenakan helm.
Habibie bergaya necis, mengenakan kemeja tebal lengan panjang plus rompi, sedangkan Soeharto memakai jaket tebal yang menutupi badan. Foto ketika keduanya tengah berkendara motor besar di sisi tangga istana pun menjadi salah satu foto yang dipamerkan.

Selain dua motor besar kesayangan Habibie yang penuh kisah, ada juga jas lengan pendek, peci, dan topi, serta sepatu yang biasa dikenakan Habibie. Tersimpan apik di dalam satu di kotak kaca yang cukup besar.

Ada pula 3 replika pesawat buatan Habibie, salah satunya produksi PT IPTN, yakni N250 yang bersebelahan dengan kotak kaca yang berisi kamera merek Leica berikut 3 buah replika mobil. Mengapa kamera? Ya, Habibie adalah penggemar fotografi. Banyak foto penuh kenangan sudah dihasilkan melalui bidikan dan jepretannya bersama kamera buatan Jerman ini.

Sesuai judulnya, seluruh deretan foto dalam pameran ini berkisah tentang perjalanan hidup Habibie yang kini genap berusia 80 tahun. Mulai dari masa kanak-kanak yang foto close up-nya masih berteknologi hitam putih, Habibie remaja, ketika Rudy (sapaan akrab Habibie) menikahi Ainun pada 12 Mei 1962, masa menjabat sebagai menteri, wakil presiden, presiden hingga masa sesudahnya.

Foto yang begitu menyentuh ketika bertutur tentang keluarga. Misalnya tentang sang ibunda RA Tuti Marini Puspowardojo, sang istri tercinta Hasri Ainun Besari, juga foto-foto kebersamaan dengan kedua anaknya, Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.

Foto-foto yang dipamerkan niscaya membangkitkan harmoni betapa hangat dan bersajahanya keluarga Habibie. Tak hanya itu, panitia penyelenggara pun dengan cerdas menampilkan kutipan pernyataan Habibie yang terkait dengan sejumlah foto yang penuh makna hakiki.

Misalnya foto yang menampilkan sosok mendiang Ainun yang tengah tersenyum sembari tangan kanannya memegang payung. Foto yang bersumber dari The Habibie Center ini diberi judul “Hasri Ainun Habibie, Belahan Jiwa Sang Inspirator Bangsa”.

Tak cukup sampai disini, foto tersebut dicantumkan kutipan apa yang pernah disampaikan Habibie kepada Ainun, yakni “She’s my lucky angel.”
Ada juga foto Habibie bersama Sang Ibunda dan isteri lengkap dengan kutipannya, yakni “Yang lebih saya mengeti sekarang adalah kebaikan keputusan ibu saya. Beliau dari semula berkeyakinan bahwa Ainun adalah jodoh terbaik saya”.

Kemesraan Habibie dan Ainun memang sudah menjadi rahasia umum. Habibie yang penuh tanggung-jawab menjadi tulang punggung keluarga, sementara Ainun yang penuh dedikasi mendampingi sang suami seraya merawat penuh kasih kedua buah hati mereka.

Foto yang begitu mengundang haru, ketika Habibie berziarah di makan Ainun. Sambil tertunduk dan tangannya memegang batu nisan Ainun, ia seolah tak ingin berpisah raga dengan sosok tercinta yang selama ini mendampinginya.

Tertuang sebuah kutipan, “Terima kasih Allah, Engkau telah pisahkan kami. Sementara berada dalam keadaan berbeda. Istriku Ainun dalam dimensi baru dan alam baru. Saya dalam dimensi alam dunia. Jika sampai waktunya, tugas kami di alam dunia dan di alam baru selesai, tempatkanlah kami manunggal di sisi-Mu karena cinta murni, suci, sejati, sempurna dan abadi”.

Sosok Habibie yang terkenal hebat di dunia dirgantara, politik, hingga cinta sejatinya kepada Ainun diangkat ke layar lebar berjudul “Habibie & Ainun”. Film yang dirilis 2012 ini menjadi film biografi terlaris yang ditonton lebih dari 4 juta orang di bioskop. (Naskah: Gyattri F.)

Artikel ini dalam versi cetak telah diterbitkan di Majalah Men’s Obsession edisi September 2016.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.