Selasa, 16 April 24

Azyumardi Azra Dapat Penghargaan Tertinggi dari Kaisar Jepang

Azyumardi Azra Dapat Penghargaan Tertinggi dari Kaisar Jepang
* Azyumardi Azra mendapatkan penghargaan tertinggi dari Kaisar Jepang.

Jakarta, Obsessionnews.com – Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra, menerima penghargaan ‘The Order of the Rising Sun: Gold and Silver Star’ dari pemerintah Jepang, Selasa (7/11/2017).

Ini merupakan salah satu penghargaan tertinggi yang diberikan Jepang kepada tokoh non-Jepang. Gold and Silver Star disematkan langsung Kaisar Akihito di Istana Imperial Tokyo, Jepang. Azra dianggap punya peran besar dalam membangun kerja sama antara dua negara di dunia akademik.

Azra ketika menjabat Rektor UIN Jakarta (1998-2006) merupakan inisiator program Japan-Indonesia Friendship Memorial untuk pembangunan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah pada 2003-2006 dan juga inisiator program kunjungan kiai muda pimpinan pesantren ke Jepang selama dua pekan yang terselenggara sejak 2004 hingga saat ini.

Selain itu, Azra juga pernah menduduki jabatan Deputi Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat Wakil Presiden RI tahun 2007-2009) yang kini Staf Khusus Wapres RI Bidang Reformasi Birokrasi. Ia juga aktif menjadi narasumber dalam berbagai konferensi dan dialog yang disponsori Sasakawa Peace Foundation Tokyo untuk perdamaian dan demokrasi berdasarkan pengalaman Indonesia di Amman, Doha, Kuala Lumpur, Jakarta, dan Brussel.

Mantan Ketua PB HMI ini menyampaikan terima kasih atas pemberian penghargaan ini. Ia berharap ke depan bisa terus melakukan banyak hal untuk bisa membangun kerja sama antara Jepang dan Indonesia dalam hal pendidikan, kebudayaan, dan teknologi.

“Saya baru saja selesai acara penganugerahan oleh PM Shinzo Abe dan Kaisar Akihito. Saya berharap semoga penganugerahan ini mendorong peningkatan upaya pertukaran budaya dan prdamaian antarbangsa,” katanya.

Menurut mantan Rektor UIN Syarief Hidayatullah Jakarta itu, kedua negara harus meningkatkan mediasi konflik di negara Arab, Asia Selatan, Myanmar, Thailand Selatan, dan Mindanao. Sebab Indonesia dan Jepang paling mudah diterima.

“Kedua negara paling bisa diterima karena tidak mempunyai kepentingan geopolitik dan ekonomi. Kedua negara dapat melibatkan civil society,” pungkasnya. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.