Ahok Siapkan Dua Skenario Cawagub

Ahok Siapkan Dua Skenario Cawagub
Jakarta, Obsessionnews – PDI-P akan bergerak cepat dalam mengumumkan pasangan calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub) dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih ini akan mendeklarasikan cagub dan cawagub pada April 2016, sedangkan relawan Teman Ahok akan melakukannya sebulan kemudian, yakni Mei. (Baca: Meski Dijegal Lawan, Ahok Tetap Kuat) Ahok, panggilan akrab Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mengaku mendapat dukungan dari PDI-P. Tapi, PDI-P tidak mau mendukung Teman Ahok, karena PDI-P mampu mengusung calon sendiri. Sementara itu Teman Ahok yang bekerja keras mengumpulkan sejuta KTP menginginkan Ahok tetap maju sebagai cagub dari jalur independen. [caption id="attachment_100299" align="alignleft" width="344"]Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) dan Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) dan Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat.[/caption] Lalu siapa yang akan mendampingi Ahok? Mantan Bupati Belitung Timur ini mempersiapkan dua skenario cawagub. Skenario pertama adalah Ahok mengaku jika didukung PDI-P ia siap diduetkan dengan Djarot Saiful Hidayat, politikus PDI-P yang saat ini menduduki kursi Wagub DKI. Selama ini hubungan Ahok dan Djarot  harmonis. (Baca: Didukung PDI-P, Ahok Siap Diduetkan dengan Djarot Lagi) Namun, jika ternyata Djarot memilih jalan berbeda, Ahok tidak cemas. Ia akan memainkan skenario kedua, yakni mencari cawagub yang lain. “Saya punya stok (bakal cawagub) banyak," katanya di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (23/2/2016). Ahok belum mengungkapkan sosok cawagub di skenario keduanya itu. “Pokoknya banyak,” ujar mantan politisi Partai Gerindra ini.(Baca: Jakarta Butuh Sosok Pemberani Seperti Ahok) Sejumlah netizen menginginkan Ahok berduet dengan Djarot. Ada juga yang menginginkan Ahok berpasangan dengan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad.(Baca: Duet Ahok-Samad Bikin Ngeri Koruptor) [caption id="attachment_97406" align="alignright" width="327"]Abraham Samad dan Ahok. Abraham Samad dan Ahok.[/caption] Banyak netizen yang juga menginginkan Ahok tetap maju di Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen seperti janjinya. Hal ini sekaligus untuk menghargai Teman Ahok yang telah bersusah payah mengumpulkan KTP sejak Juni 2015. (Baca: Dukungan Untuk Ahmad (Ahok-Samad) Terus Mengalir dari Netizen) Adapun jumlah KTP yang dikumpulkan sejak Juni 2015 hingga Senin (22/2/2016) telah mencapai 728.228 KTP. Teman Ahok menargetkan sejuta KTP terkumpul pada Mei 2016. Apabila hal itu terwujud, maka di bulan itu juga Ahok akan mendeklarasikan diri sebagai Cagub DKI. Dan yang luar biasa, perolehan KTP untuk Ahok tersebut mengalahkan perolehan suara 11 partai politik (parpol) peserta Pemilu 2014 di DKI! Yakni, Partai Gerindra sebesar 592.568 suara, PPP (452.224 suara), PKS (424.400 suara), Golkar (376.221 suara), Partai Demokrat (360.929 suara), Hanura (357.006 suara), PKB (260.159 suara), Nasdem (206.117 suara), PAN (172.784 suara), PBB (60.759 suara), dan PKPI (42.217 suara). Tinggal sebuah parpol yang masih berada di atas perolehan KTP untuk Ahok, yakni PDI-P (1.231.843 suara). Sebenarnya perolehan KTP tersebut melewati syarat minimum pengumpulan KTP, yakni 532.000 KTP. Hal ini berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi pada September 2015 yang mengubah aturan persyaratan pencalonan kepala daerah bagi calon independen untuk Pilkada 2017. Sebelumnya calon independen berdasarkan persentase penduduk, lalu diubah cukup berdasarkan persentase daftar pemilih tetap (DPT) dalam pemilu sebelumnya. Untuk Provinsi DKI Jakarta, syarat minimalnya adalah 532.000 KTP. Kendati demikian Ahok meminta Teman Ahok tetap mengumpulkan sejuta KTP sesuai target awal. Ahok beralasan apabila ada KTP yang diverifikasi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI dan dianggap tak memenuhi syarat, masih ada stok. (arh)