Sabtu, 20 April 24

Ada Raja Salman, Kementerian Pariwisata Diminta Tak Diam Saja

Ada Raja Salman, Kementerian Pariwisata Diminta Tak Diam Saja
* Anggota Komisi X DPR Ridwan Hisjam.

Jakarta, Obsessionnews.com – Kedatangan penguasa Arab Saudi, Raja Salman, dengan membawa nilai investasi lebih dari Rp 300 triliun ke Indonesia harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemerintah untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Tak terkecuali dalam bidang kebudayaan dan pariwisata‎.

Hal ini disampaikan oleh anggota Komisi X DPR Ridwan Hisjam. Ia mengatakan, kunjungan Raja Salam bersama bersama 1.500 rombongannya ke Bali harus bisa dimanfaatkan sebaik-sebaiknya oleh Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan sekaligus mempromosikan wisata Indonesia di tingkat mancanegara. ‎

“Jadi itu yang harus kita dorong. Momennya sekarang sangat tepat dengan adanya Raja ke Bali ini harus diexplore besar-besaran, ambil foto dan video yang menarik selama Raja Salman di Bali, cari angle yang bagus view-nya, Kementerian Pariwisata harus melihat ini sebagai peluang, tidak diam saja,” ujar Ridwan usai menghadiri kunjungan Raja Salman di DPR, Kamis (2/3/2017).

Ridwan menjelaskan, sebagai anggota Komisi X dirinya sangat concern dengan persoalan pendidikan, kebudayaan dan pariwisata. Ia melihat terjadi ketidakseimbangan ‎antara Indonesia dan Arab Saudi dalam hal kunjungan wisatawan. Di mana dalam satu tahun jumlah orang Indonesia yang berkunjung ke Arab bisa mencapai 2 juta orang.

“Sedangkan dari Arab ke sini (Indonesia) tidak lebih dari 200 ribu orang. Sehingga devisa kita minus, kita ke sana bawa dolar dengan nilai yang besar. Sementara Arab ke sini sedikit. Nah, ini yang harusnya menjadi concern pemerintah bagaimana Kementerian Pariwisata harus menggalakkan pariwisata mancanagara dengan kehadiran Raja Arab di Bali,” terangnya.

Menurutnya, jika selama ini pemerintah sudah banyak memasang iklan wisata “Pesona Indonesia” di negara-negara Eropa dan Asia terutama Cina, maka ke depan Ridwan meminta Kementerian Pariwisata juga harus membuat iklan yang sama di negara-negara Timur Tengah seperti Arab.‎

“Mestinya kita bisa bikin wisata Indonesia untuk Arab misalnya bagaimana wisata religi, wisata destinasi halal.  Apalagi kita sudah ada 10 destinasi wisata, dan ada yang paling cepat untuk didorong destinasi  halal ,yakni di NTB, di sana ada Mandalika,” tuturnya.

Politisi Golkar ini mengungkapkan, setidaknya ada 30 juta orang Arab yang melakukan kunjungan wisata ke berbagai negara. Umumnya paling banyak mereka datang ke negara-negara Eropa, atau Amerika. Sedangkan ke Asia lebih sedikit. Untuk wilayah Asia Tenggara mereka lebih banyak ke Malaysia.

“Coba bayangkan orang Arab justru lebih banyak berkunjung ke Malaysia. Padahal Malaysia kan lebih kecil dari Indonesia. Tapi kenapa bisa mendatangkan wisata yang banyak, karena mereka bisa mengemasnya dengan baik,” tutur legislator asal Malang ini.

Ridwan mengimbau kepada pemerintah untuk lebih kreatif dalam melihat kesenangan dan budaya orang-orang Timur Tengah. Setelah itu dibuat kemasan yang menarik dan ditawarkan kepada mereka. ‎Sebab dihitung-hitung wisatawan dari Arab Saudi ke Indonesia hanya dua persen.

“Sedangkan orang Indonesia ke Arab itu macam-macam, ada yang bekerja menjadi TKI, ada yang belajar, ada yang wisata, ada juga yang beribadah haji dan umrah. Pemasukan kita terhadap mereka sangat besar, apalagi ini kuota haji ditambah,” ‎pungkasnya. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.